Kamis, 16 Mei 2013

Menulis Sebuah Novel


Menlis sebuah novel

Mulai membuat Novel memang banyak ragamnya, tetapi ada juga yang sejak awal terbiasa dengan menulis ringkasan satu kalimat.  Misalnya, “Rahasia Langit Biru”:
“Ratu Di Hatiku” :  “Gloria” :  “Tukang Becak” :  “Sopir Taksi” : “Direktur” : “Bang Dullah” : “Pramugari Tina” : “Hadiah Ibuku” : “Dosenku Cantik” : “Gadis Bakpia” dan seterusnya.

Anda bisa membayangkan isi seluruh Novel anda menjadi sebuah kalimat pendek seperti diatas. Sebuah ringkasan yang syah telah menjadi judul Novel Anda.

1. Tulis apa yang Anda ketahui
Gunakan untuk mengambil keuntungan dari pengalaman pribadi Anda. Itu dari banyak pengalaman mereka yang sukses. Sebuah strategi yang baik dan sangat anda pahami.

Jika ingin menulis tentang kemajuan teknologi elektronika misalnya, maka akan menjadi mudah jika kita telah mengenal lebih banyak tentang perkembangan dunia elektronika.

Hal yang lebih mudah di pahami  jika kita memakai baju sendiri pasti akan sangat mengenal seluk beluk baju kita, tetapi jika harus mengenakan baju orang lain maka kita belajar dulu tentang baju mereka.

Apakah anda benar-benar ingin menulis sebuah Novel?

Itu baik dan tiru saja mereka yang sudah sukses  dan sesuaikan dengan budaya Anda sendiri dan pengalaman yang ada pada diri Anda,

Temukan karekter tokoh utama Anda sehingga memiliki spesifikasi untuk menciptakan karakter yang pas untuk pembaca seperti orang-orang nyata yang mereka tahu.

Tugas anda mengolah tokoh utama yang memiliki multi talenta dimana ia memiliki banyak dipertaruhkan.

Contoh kecil,


       Ketika Sobri sedang bingung mencari kerja dia menjadi stress karena ada banyak perusahaan tidak menerima lowongan pekerjaan.  Sobri termenung di tikungan jalan itu dan memandang jauh di seberang jembatan. Mengapa gedung semegah itu hanya menerima tambahan satu saja pegawai seperti aku ini tidak bisa?

Tina datang ketempat itu dan sejak tadi mengamati bahwa Sobri adalah lelaki idaman. 


catatan:
Sobri pria tampan, potongan rambutnya rapi, murah senyum dan dia memang ramah kepada siapa saja. Tina semakin jatuh cinta pada Sobri karena dia seorang pia Romantis dengan sedikit rayuan gombal, perhatian, puisi cinta dan Tina merasa kehadirannya begitu spesial. Dia memang pria Pintar dan memiliki  wawasan yang luas dan enak diajak ngobrol apa saja tanpa terkesan menggurui. Dia pria Cool dan saat pertama kali bertemu hanya memberi senyum tipis terlihat keren dan membuat penasaran. Dia pria Rapi dengan penampilan yang memancarkan percaya diri. Jelas Sobri adalah pria Tampan dan rupawan, meskipun risikonya berpasangan dengan pria tampan sering makan hati karena banyak wanita yang terpesona dengan ketampanannya. 

Di mata Tina, Sobri hanya memiliki beberapa kriteria yang kurang, antara lain Dia belum mandiri dan belum tahu apakah dia tipe pria Setia. Ketika bertemu dengan Sobri, pikirnya" Apakah dia kehilangan pekerjaan? Atau dia sedang istirahat karena lelah? Tetapi dia menarik hatiku dan aku yakin kali ini ajakanku pasti diterima."

“Hai, sedang apa mas Sobri. " kata Tina. “Apakah sedang istirahat?”

“Oh, kamu, Tina. Ya, aku sedang memikirkan pekerjaan dan hari ini gagal lagi, Apa kamu tahu tentang lowongan perjaan yang sesuai dengan kemampuanku?”

“Hem. Maaf, aku tidak tahu. Apa nanti sore saja Mas Sobri datang kerumahku barang kali aku bisa membantu?”

Sobri berfikir keras karena di sakunya benar-benar tidak ada uang, Bagaimana ini? Tina memang cantik dan seksi, tetapi dia hanyalah gadis manja karena orang tuanya memang kaya.

“Oh, begitu, “ kata Sobri. “ Aku pikir dulu karena aku sudah ada rencana lain.”

Tina mendekat kemudian menggandeng tangannya, “Mas Sobri, betul ya, Aku tunggu nanti sore.”

***

         Gadis itu mendorong gerobak bakso dengan perlahan. Tetapi sejak tadi telah tahu bahwa Sobri sedang bersama seorang gadis cantik dan kelihatan manja. Hatinya sangat panas karena mereka telah berteman lama dan telah tahu semuanya tentang kehidupan Sobri yang sesungguhnya. Apakah dia masih mengangur?
         Dia bernama Lastri, dan sehari-hari jualan Bakso di depan sekolah SD Mardika. Melihat Sobri bersama gadis lain sebenarnya dia sangat marah karena semalam sudah memberitahu bahwa akan melamar pekerjaan di gedung di seberang jalan itu, Mengapa sekarang dia hanya berpacaran dan tidak mencari pekerjaan? Anak itu tampan tetapi mentalnya jelek, Apa ucapannya memang tidak dapat dipercaya?
      Lastri terus mendorong gerobak itu untuk pulang menuju rumahnya karena dagangannya hari itu telah habis. Sampai di depan Sobri dan gadis itu dia tidak mau melihatnya, tetapi kaki kanannya dihentakkan sangat keras “Blamp!” Sobri terhenyak  mendengar suara itu kemudian  dilihatnya Lastri dengan muka kusut terus saja berjalan sambil mendorong gerobaknya.


Hati Lastri terasa panas dan itu melebihi panasnya ledakan Gunung Kelud yang pasirnya berhamburan sampai ke Jakarta. Tetapi mulutnya tetap berbicara dengan dirinya sendiri. Pikirnya, "Sobri, ini adalah hari sial bagiku. Memang, perbedaan antara siapa kamu dan siapa kamu ingin menjadi adalah apa yang kamu lakukan .... dan apa yang kamu harus lakukan untuk mendapatkan di mana kamu ingin menjadi mungkin tidak bagus atau mungkin tidak datang dengan mudah .... Sobri, mungkin itu untuk  Sukses kamu .... " Lastri terus menggelinding dengan air mata meleleh. Pikirnya" Benar saat ini tidak mudah untuk mencari uang, tetapi dengan kereta bakso ini Aku memiliki kontrol penuh pada apa  yang perlu Aku lakukan dan bisa hidup mandiri. Selamat Tinggal Sobri..."

Nah, sekarang bagaimana cerita ini selanjutnya menurut anda?

Apa Sobri sorenya pergi ke rumah Tina untuk bertemu dan berbagi hal yang tidak penting?

Apakah Sobri terus mengejar Lastri dan menjelaskan bahwa lamarannya telah gagal dan gadis disebelahnya itu hanya kebetulan saja datang ke tempat itu?

Semua Penulis Novel memiliki versinya masing-masing tentang bagaimana menempatkan tokoh utama dalam Novelnya.

Siapakah yang akan anda tampilkan sebagai tokoh utama? Apakah Lastri, Tina atau Sobri?

Jika Sobri ditempatkan sebagai pemeran tokoh utama, apakah kelebihan yang dia miliki. Demikian juga dengan Lastri atau Tina.

Mungkin saja Sobri yang sial karena  telah kehilangan pekerjaannya, tetapi dia telah bertemu cinta dalam hidupnya dan harus memenangkan hatinya

Ia mungkin tidak mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan dan akhirnya lebih memilih Lastri sebagai Pacarnya karena dipandangnya bersama Lastri pasti akan memiliki pekerjaan dan bersama mengembangkan usahanya.

Atau Tina yang manja itu sebenarnya cerdas dan memiliki ide brilian didalam bisnis dan akan mudah digali dan direalisasikan jika didampingi oleh Sobri. Harapan seperti itu adalah wajar karena sebenarnya Tina telah lama pandai mencari uang melalui internet.
Dia telah lama berjualan di Internet dan melalui Media sosial adalah bagian utama dari kehidupan kita hari ini ... pada beberapa bentuk media sosial itu menjadi bagian besar dari strategi pemasaran untuk perusahaan besar dan kecil di seluruh dunia. Tapi masalahnya adalah, meskipun penting tumbuh, Hati Tina semakin membara dan tahu dan sangat berharap didampingi Sobri karena dia anak pintar dan nanti bisa membantu bisnisnya benar-benar berkembang karena mengerti bagaimana menggunakan media sosial secara efektif.  


Atau Lastri, yang sejak lama telah jatuh cinta dengan Sobri  dan dia melakukan langkah tepat untuk segera membesarkan usahanya menjual Bakso lebih besar lagi jika di bantu oleh Sobri.

Maka pilihlah diantara mereka yang bisa menjadi tokoh utama Novel anda sesuai imajnasi Anda. Itu tidak harus "penting" tetapi dengan cara yang obyektif. 

Pembaca anda akan sangat tertarik jika anda menempatkan karakter tokoh utama itu menjadi penting dan menarik untuk meneruskan membaca tulisan Anda.

Apakah orang lain tahu? Ya, salah satu cara sederhana adalah jangan menyertakan semua yang Anda tahu. Yang jelas pembaca Anda pasti kurang suka jika harus membaca profil biografi lengkap dari setiap karakter yang anda ceritakan.

2, Buat adegan sederhana tetapi menarik.


        Lastri semakin benci melihat Sobri yang sangat disayangi  itu ternyata hanya sampah. Seorang pemuda yang tidak focus, hanya suka dengan gadis cantik, meremehkan perempuan seperti aku dan banyak lagi. Dia benar-benar laki-laki sampah dan jangan pernah lagi datang kerumahku karena pasti aku usir sebelum dia mengucapkan kata-kata padaku.

        Siang itu hari semakin panas, meskipun jualan Bakso itu sudah habis, tetapi tubuhnya menjadi lemas. Entahlah, mungkin saja beberapa malam telah membuat  tulisan panjang di pikirannya tentang Sobri yang Play Boy. Atau dia memang sedang sakit dan memaksakan diri tetap menjual bakso. Bisa juga dia hari itu terlalu lelah karena sehari sebelumnya membantu Budenya yang sedang menikahkan putranya. Atau dia sebenarnya masuk angin dan tidak dirasakan sehingga hari itu dia menjadi tidak tahan.



***
         Sobri, beberapa hari ini ingin pergi ke rumah Lastri, tetapi dia tahu betul watak Lastri yang keras sehingga takut untuk berkunjung. Tetapi Sobri selalu mengkuti Lastri dari jauh. Hari itu dilihatnya Lastri seperti lemas dan jatuh terduduk dibelakang gerobak Baksonya. Tanpa pikir lagi Sobri datang ke tempat itu kemudian menggendong Lastri untuk naik becak dan di bawa ke Puskesmas. Setelah ada perawatan dokter, dia siuaman. Tetapi yang ada di sebelahnya ada seorang anak laki-laki sedang memegang tangannya dan dia kelihatan sedang menangis. Dilihatnya anak itu ternyata Sobri, laki-laki idamannya. Rasa marah itu masih ada, tetapi sekarang dia tidak tahu ada dimana.

Digerakkan tangannya,

”Mas Sobri, Aku ada dimana?” kata Lastri. “Mengapa aku ada disini?”

Sobri  menengadahkan kepalanya dan menghapus airmatanya,

 “Oh, kamu sudah siuman?” kata Sobri. “Ya, kamu ada di Puskesmas, Tadi aku membawamu kesini karena kamu pingsan. Gerobakmu sudah aku amankan.”

Lastri hanya diam dan memandang muka Sobri dan tampak dimatanya mengeluarkan airmata.

       Sobri adalah lelaki yang bijak, melihat Lastri menangis dia merasa kasihan. Kemudian segera mengeluarkan sapu tangannya dan menghapus air mata itu. Tetapi dia juga laki-laki kurang ajar yang pandai mencuri kesempatan. Kemudian dia mencium kening Lastri.

Itu dilakukan hanya sekejab saja, tetapi hati Lastri semakin paham bahwa Sobri benar-benar suka dengannya dan perhatiannya sangat besar padanya.

Pikir Lastri, "Apa aku akan mengusirnya dari tempat ini ? Apakah Aku pantas menolak Sobri yang telah membuktikan bahwa dia nyata sangat sayang padaku? Atau, Apakah aku segera mengeluarkan sumpah serapah padanya agar dia tahu bahwa yang dilakukan dengan gadis lain itu sangat menyakiti hatiku?"

“Dik Lastri, Mari aku antar pulang, “kata Sobri. ”Sebaiknya istirahat saja dulu beberapa hari agar tubuhmu semakin sehat.”

Lastri tersenyum dan agak malu.

“Maaf, aku sangat sebal sejak bertemu dengan kamu, aku sangat benci   ci-ci-ci.,,! Tetapi aku sebenarnya sangat rindu dengan kamu.”

Pikir Sobri, "Terima kasih Tuhan, Engkau telah menyelamatkan aku. Dia gadis idamanku dan seterusnya, Izinkan aku hidup bersama dengan dia."

Sobri kemudian menggendong Lastri dan membawanya pulang dengan naik becak. Dibecak itu dia dipeluk Sobri dan dia makin manja. Meskipun dia sudah sehat, dia pura-pura masih lemas. Sobri terus memeluknya sampai di rumahnya kemudian menggendongnya masuk rumah kemudian menidurkan di kamarnya untuk istirahat.

Pikirnya, "Lastri memang cantik dan mirip dengan Jessica Alba, Bintang Filem dari Amerika yang terkenal itu. Kapan lagi aku memiliki kesempatan untuk bisa memeluk Lastri? "

Bla ... bla.... bla.... dan seterusnya.

Ending......
Mereka telah resmi menjadi pacar tetap dan kedepan ada rencana besar akan dijalani bersama.


3. Dorong karakter tokoh utama Anda secukupnya.


Apa yang akan dilakukan Sobri saat mengetahui bahwa Lastri telah siuman? Apa yang akan terjadi selanjutnya?"

Terus dan terus menulis, Temukan diri anda menjadi seorang Novelis yang semakin terkenal.

Saratnya,


-        Anda harus mulai menulis Novel dengan delapan puluh ribu kata.

-        Anda harus menyelesaikan Novel anda.

-        Anda harus membaca ulang Novel Anda.

-        Anda harus rajin mengoreksi salah ketik.

-        Anda harus tahu bahwa tulisan anda disukai pembaca novel anda dengan baik.

Selamat untuk Anda, semoga Sukses.

djokobiz

Tidak ada komentar :