Rabu, 26 Desember 2012

Detektip Mery Yamamoto

Detektip Mery Yamamoto

Bagyo mengalami masa puber kedua, meskipun usianya telah lima puluh tahun, dia masih tampan dan masih mampu mengguncangkan para gadis belia.

Dari rasa kuatir semua istri Bagyo telah sepakat untuk menyewa seorang Diktektip professional, bernama Mery Yamamoto. Dia bertugas mengawasi Bagyo agar tidak terjerat oleh wanita lain.

***
Mery , seorang gadis berpendidikan Special kriminologi dari Universitas …. Dia tinggi 168 cm, berkulit putih, rambut hitam sedikit berombak. 

Dia memang cantik, mirip Lolita. Tetapi dia benar-benar cekatan cermat melakukan tugasnya.Karena sesuatu hal, dia telah memilih pekerjaan sebagai detektif swasta dan sepertinya sukses di banyak tempat.

Pagi itu semuanya kumpul untuk membahas bisnis di
“Tumini Stores Business Center”  dan atas prakarsa mereka, Mery di panggil menghadap. Laporan yang fantastic telah disampaikan, bahwa terakhir ditemukan gadis bernama Nona Wang, dari ..., bertindak sebagai sales distributor barang elektronik, telah mencoba mendekati Bagyo dengan cara yang tidak lazim.  Karena itu mereka berempat sangat marah.

“Apa yang tepat yang harus dilakukan untuk menggagalkan rencana terbaik dan tepat” kata Meilan.
“Ibu, Suami ibu-ibu saat ini seperti puber kedua, sehingga kemungkinan sangat sulit untuk di gagalkan!”
“Mengapa anda bisa tahu ini semua?” kata Lolita.
“Ini rahasia, dan yang jelas saya memiliki perangkat kusus yang ada pada dia, dan dari satelit Palapa, itu bisa melacak dia kapanpun saya inginkan!”

‘Ah…! Aku tidak percaya..! Mana mungkin orang bisa di lacak keberadaannya!” seru  Helena.
Tumini hanya tersenyum dan merasa kagum saat itu, sebenarnya yang memasang alat pelacak itu adalah dia di tubuh Bagyo, bahkan saat mandi, maka dia tidak dapat lepas karena alat itu telah masuk di pembuluh darahnya.
 
“Aku tetap tidak percaya..! Pokoknya sebelum ada bukti, laporan itu saya anggap palsu, karena jelas hal demikian tidak mungkin!  Ini bagaimana Kakak?” Seru Meilan.


Tumini berkedip pada detektip itu dan dia telah tahu apa yang harus dilakukan untuk memastikan kebenaran tentang penyelidikannya.

“Ibu-ibu, saya telah belajar lama di ...University, dan sangat banyak pilihan teknologi canggih yang bisa saya gunakan karena itu memang sepesial pada bidang profesional  yang harus saya pertanggungjawabkan! Terakhir saat ada Konggrses Internasional Detektip Swasta, aku menemukan sarana lain yang sangat istimewa”


Tumini sekali lagi tersenyum  pada mereka, karena dia telah tahu sebelumnya dengan berbagai penjelasan lebih rinci.
“Mbak..! Jangan tersenyum saja..! Nanti kita bisa kehilangan suami !” Seru Lolita.


Tumini kemudian meminta pada Mery untuk sedikit menjelaskan tentang Teknologi yang sedang di terapkan.
Di ruangan yang dingin dengan AC yang baik itu, ternyata suasananya menjadi panas. dia mengeluarkan beberapa perlengkapannya, dan di pikirannya telah di siapkan tentang pengungkapan secara visual.


Pemasangan alat itu sangat cepat, dan beberapa kelengkapan headphone juga di keluarkan untuk memantau suara.
Tumini, dalam pikirannya, telah banyak memahami bahwa Dia adalah seorang yang profesional dan dia pintar. Di kanan kirinya ada Meilan, Helena, dan Lolita yang saling pandang. Dan Tumini merangkulnya mereka sambil tersenyum.


Dia telah siap melakukan presentasi dan sebelumnya melihat mereka dan berkata,”Sebelumnya, aku ingin informasi sedikit tentang kebersamaan Bapak
Bagyo dengan Anda. Ini ada empat kertas, dan tuliskan disini dengan ketentuan, sedang= A, baik=B dan sangat baik=C. Jadi Ibu-ibu hanya  perlu menuliskan A,B atau C. Apakah Ibu-ibu sudah jelas?”

Mereka saling pandang dan seperti sarannya, mereka telah berdiri dan berjalan ke Meja lain. Tumini datang pertama dan menyerahkan kertas itu dan di ikuti yang lainnya.
Mery tersenyum manis saat itu dan berkata,”Ibu-ibu, saya simpulkan bahwa pendugaan yang pertama adalah benar. Data ini menunjukkan bahwa Bapak Bagyo benar-benar telah memasuki masa puber kedua.


Park Shin Hye
“Saya kira hanya dengan saya saja! “ seru Lolita. Dan semuanya tersenyum saat itu bahkan Mery merasa malu di hadapan mereka semua karena dia sendiri juga masih bersetatus bujangan pada usia duapuluh enam tahun saat ini.

“Lalu..! Bagaimana kita dapat melacak mereka saat ini?” seru Lolita.
“Ibu-ibu, Itu mudah saja! Cobalah perhatikan saat ini! Mereka ada di suatu tempat dan berdua sedang duduk bercakap-cakap!” kata Mery.


Dari Lap-Top itu kelihatan sebuah peta, dan ada dua buah bundaran kecil berwarna kuning adalah wanita itu dan merah adalah Bagyo. Dijelaskan, bahwa dia ada di sebuah Kafe di jalan…… 


Lolita yang tampaknya bersemangat saat itu dan meminta pada Tumini untuk melihat langsung. Tetapi Tumini, sebagai istri tertua, meminta agar Helena dan Meilan ikut serta agar bisa semakin yakin.


Pesan Mery,” Ajaklah dia pulang dan ingatlah jangan ada kegaduhan! Katakan Anda hanya kebetulan lewat di tempat itu dan harus dengan sabar, Maukah Anda melakukan dengan baik!” kata Mery.


Tumini saat itu, meskipun hatinya ikut panas, tetapi sebagai Istri yang sangat dewasa dalam berfikir seperti menahan agar gejolak itu tidak kelihatan dan berkata,”Adik-adiku semuanya, lakukanlah dengan baik agar rencana ini tidak membuat suasana menjadi kacau, Maukan..!” dan Tumini memandang pada mereka semua dan tersenyum. Seperti jalannya rencana, mereka menganggukkan kepalanya satu persatu dan berangkat untuk melakukan penyelidikan.


Tetapi Meilan yang cerdas langsung bertanya,”Kalau mereka sudah pindah bagaimana?”
Mery dengan tersenyum dan memberikan peralatan khusus itu kepadanya dan berkata,”Anda bisa menggunakan ini saat melacak, dan temukan sinyal itu disekitarnya sampai memiliki gambar paling besar.”


Tumini,  tahu banyak tentang cara penyelidikan Mery, meskipun kurang tahu tentang metode penggunaan alat-alat canggih itu. Mereka bicara banyak tentang proses masa puber yang mungkin bisa terjadi. 


Mery, dengan keahliannya bicara, telah memberikan penjelasan secara detail, bahkan yang di takutkan, karena  Nona Wang seperti anggota sebuah sindikat bisnis yang ingin menjatuhkan Bagyo. Dan kasus itu mirip dengan tiga kasus sebelumnya dan telah di selesaikan dengan baik.
“Nona. Ini adalah kasus ke empat dari tiga kasus yang telah Anda selesaikan, dan mudah-mudahan masih bisa diperbaiki, sehingga menjadi aman untuk kami!” kata Tumini.


“Ya..! Saya masih sanggup untuk mengamankan itu, tetapi jika menggunakan alat yang lebih canggih dari dugaanku, maka aku juga tidak sanggup melakukan pekerjaan ini!”
Siang itu sebuah Mobil sedan telah masuk Kantor “Tumini Stores Business Center”. Dari atas Tumini dan Mery melihat mereka bersama Bagyo dan tampak mereka baik-baik saja.


Mery segera meringkas alat-alatnya dan memasukkan kedalam tas. Dan di ruangan itu suasananya menjadi ramai dan tampak gembira. Sepertinya Lolita telah membeli Kue yang sangat di sukainya cukup banyak dan mereka semua sangat bersukaria.


“Oh ya…! Kakak..! Aku lupa..! Kenalkan, Ini Mery dari Rody Hunting Group, yang ingin bekerjasama dengan kita.
Bagyo bersalaman dengannya dan benar bahwa hati Bagyo seperti tertarik padanya.


“Apakah Anda bisa menunjukkan kelemahan bisnis kami dan yang jelas lengkap dengan solusinya?” 



  • Hal yang sangat luar biasa terjadi saat itu, bahwa Mery telah hampir tahu keadaan di dalam “Tumini Stores Business Center” miliknya.
Dihadapan mereka, Mery menyampaikan,”Bapak dan Ibu-ibu semua, sebaiknya jangan menguatirkan keadaan ini, karena saya sanggup membantu untuk memajukan perusahaan ini dengan penuh keyakinan!”

Mery menjelaskan dengan beberapa catatan dikertas itu, ada dua alternative pilihan bersaing dengan mereka, dan semuanya masuk akal ketika mereka membaca pejelasannya. Dua cara yang sangat logis jika digunakan akan tetap menang melawan pesaingnya, hanya saja harus dilakukan dengan tepat.


Cerita Lolita yang sangat  bersemangat saat pertemuan itu selesai, dan menyampaikan hasilnya. ”Kakak..! Tadi saya hampir emosi, tetapi entah karena apa, aku berhasil tersenyum dan merangkul dan berbisik pada suami kita,”Ada tamu di kantor yang ingin betemu dan itu penting!”  


Kim Ha Yul
Tumini merangkul Lolita, dan mebelainya,”Ya..! Aku senang kabar baik itu dan terima kasih Engkau telah menyelamatkan kita semua.”

Rupanya pertemuan siang itu sangat berarti bagi mereka, karena apa yang di sampaikan pada pertemuan sebelumnya, benar-benar terjadi.  


Bahkan saat itu mereka seperti akan masuk kekamar Hotel itu, tetapi Lolita datang dan memberitahukan untuk di ajak Tumini menemui seseorang yang penting di “Tumini Stores Business Center”.

Nona Wang, meskipun seperti kecewa saat itu, terpaksa mengijinkan Bagyo untuk menghadiri pertemuan mendadak dengan partner bisnisnya.


Masalah kehidupan yang datang dan pergi, telah membuat mereka semakin takut. Terutama saat suaminya telah menjelang tua dan jika harus menikah lagi, maka akan menjadi bencana.
Sesuai kesepakatan para istri Bagyo saat itu, maka tetap menggunakan Detektip Mery Yamamoto untuk mengamankan suaminya, sehingga mereka semakin tenang dalam menghadapi pekerjaan sehari-hari dengan baik.
 

Hampir satu tahun Mery bekerja pada “Tumini Stores Business Center” dan benar semua ancaman bisnis dari luar telah bisa di atasi dengan baik, bahkan suatu malam dan melakukan pertemuan dengan mereka, Bagyo, atas usulan Tumini dan mereka semua telah memberikan hadiah khusus, yaitu sebuah kalung dengan perhiasan berlian. Bisnis itu telah berkembang dan hampir seimbang dengan binis milik anak-anaknya.

Mery  sehari-hari menempati sebuah kamar yang lengkap di sebuah tempat yang disediakan oleh mereka, dan dia memang profesional dalam bekerja.
 

Sore itu mendapat telepon dari ibunya, “Mery..! Kapan Engkau akan pulang?”
“Entahlah Bu..! Pekerjaanku semakin berat dan aku sepertinya tidak bisa meninggalkan ini, karena mereka benar-benar memerlukan aku!”
“Apakah pendapatanmu cukup untuk hidup disana?”
“Ya..! Gajinya berlebih, dan bisa untuk simpanan untuk hari tua nanti! Bahkan untuk membeli rumah, aku sudah bisa dengan simpanan itu!”
“Mengapa Engkau tidak pulang saja, dan nanti aku kenalkan pada Anak teman Ayahmu yang usianya mirip denganmu!”
“Ah..! Ibu..! Jangan..! Aku masih belum mau menikah!”
“Ya sudah..! Nanti kalau menemukan pasanganmu, Ibu diberi tahu!”
“Ya Bu..! Salam untuk Ayah dan adik-adik!”
Mery adalah gadis luar biasa, tetapi tetap saja memiliki kelemahan. Sepertinya dia telah merelakan waktunya untuk sibuk mencari uang dan lupa bahwa usianya juga semakin tua.
 

***
Bagyo sering mengamati Mery dan pada masa puber yang kedua, ternyata juga ada benih-benih cinta yang dia sebarkan pada Mery. Tetapi benar bahwa Mery sangat professional dalam bekerja dan tidak ingin hal kecil merusak profesinya.

Bagyo telah banyak memakan asam garam kehidupan, dan sering pikirannya meloncat pada Mery, sepertinya sekilas dia tidak terlalu cantik. Dilihatnya pada data di depannya, mirip Lolita ketika masih muda bahkan kecantikannya seperti Miss Tokyo tahun itu. Tetapi dia sangat istimewa dan telah banyak berjasa pada perusahaannya.
 

Di rumah kecil itu, Mery telah menghabiskan banyak waktunya, dan dia memang mulai ada rasa kesepian. 

Tetapi, sejak putus dengan pacarnya. Niki Sato, teman kuliahnya, dia tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun.
 

Sejak bertemu Bagyo saat awal, sebenarnya dia telah jatuh cinta dengannya. Tetapi, dengan kepandaiannya dalam bekerja profesional, maka cintanya pada Bagyo telah di abaikannya meskipun itu juga sangat menyakitkan hatinya. Sering di bayangkannya bahwa Bagyo sangat sabar, seorang pekerja keras bahkan lebih dari itu dibandingkan pebisnis lainnya.
Dia memang orang istimewa di hatinya, dan ada larangan di profesinya untuk tidak jatuh cinta pada siapapun.



***
Siang itu ada sebuah berita buruk telah terjadi, dan Tumini menghubungi Mery untuk segera pergi menyelamatkan Bagyo yang terjebak dalam sebuah ruangan di gedung yang sedang kebakaran.
Mery seperti seekor singa yang kehilangan anaknya, saat itu pergi dan masuk ke gedung itu membawa peralatan dengan sangat di paksakan. Dia menemukannya sesuai petubjuk dari GPS. 


Benar dengan perlengkapan yang canggih dia memberikan alat untuk bernapas dan menyelamatkan di sebuah ruangan yang aman. Ketika itu seperti tidak sadar dan mereka berdua saling merangkul dengan erat. Dari mulut Bagyo terdengar suara,”Terima kasih Mery, Engkau telah menyelamatkan aku!”. Kemudian dengan tali darurat, Mery telah berhasil membawa Bagyo turun dari gedung itu dengan selamat.
 

Tetapi, Bagyo tetap merangkulnya dengan erat bahkan membimbingnya sampai dekat Tumini, Meilan, Helena dan Lolita. Didekat tempat mereka ternyata telah tersedia Ambulance untuk membawanya ke Rumah Sakit.
Seperti kisah penyelamatan yang fantastis, dan semua Istri Bagyo melihat dengan tajam saat itu bagaimana Mery menyelamatkan suaminya dengan sangat berani.
 

Seperti dalam perjalanan panjang dan Mery telah sukses empat kali menyelamatkan Bagyo dengan kasus di ganggu wanita cantik dan yang kelima bahkan harus berkorban sangat besar melawan api yang berkobar menyapu semua yang ada didepannya.
Hampir satu bulan peristiwa besar itu terjadi, dan keadaan rumah tangga Bagyo telah normal.
 

***
Kembali di rumah kecil itu, Mery menikmati rasa kesepian. Dia sering tersenyum ketika ingat di peluk Bagyo dengan erat, membimbingnya dan membawanya ke tempat aman. Seperti keadaan yang sempurna, bahkan Bagyo meskipun sudah selamat dia tetap merangkulnya sangat erat sehingga Mery merasakan ada sesuatu yang tidak biasa.
“Apa dia telah jatuh cinta denganku?” seperti suara hatinya yang sedang protes.

***
Sore itu Bagyo mendapat telepon dari Nyonya Liu, dan katanya besok pagi diminta semua di kumpulkan di rumahnya.
Seperti ada peristiwa besar yang akan datang saat itu dan Bagyo menyampaikan kepada mereka untuk mempersiapkan kedatangan Nyonya Liu.



 Asia Top Model
Mereka berjajar menyambut kedatangan Beliau dan memang dia sebenarnya pengganti Ibunya.  

Dibelakang nya juga hadir Bram dan Lucia dan tersenyum pada mereka semua.
 

Di sebuah meja besar di ruangan itu Nyonya Liu telah memanggil Mery, yang selama ini membantu bisnisnya dengan segala kekuatannya dan entah karena apa, ternyata telah di minta untuk menghadap.
 

Nyonya Liu, dengan banyak yang disampaikan, bahwa Mery sebenarnya adalah suruhannya, seperti yang di ucapkan,”Anak-anakku, selama ini salah satu orang yang aku tunjuk untuk mengamankan perusahaan ini adalah Mery, bertugas di kawasan Asia Tenggara.”
 

Mereka semua semakin tahu bahwa Ibu mereka telah terlibat sangat jauh untuk mempertahankan bisnis anak-anaknya.
“Anak-anakku, aku sudah semakin tua, tetapi aku ingin ada kelanjutan bisnis ini dengan baik sampai kapanpun. Tetapi sekarang ada satu permintaanku yang harus Engkau penuhi, dan sebelumnya aku tanya dulu pada kamu semuanya. Apakah Engkau semua setuju?”
 

Di meja itu di urut satu persatu ditanya dan menganggukkan kepalanya, tetapi sampai pada giliran Bram, dia yang belum menjawab dan bahkan bertanya. “Ibu..! Apa sebenarnya keinginan ibu pada mereka?”
 

“Begini anak-anakku, sebenarnya yang terjadi saat penyelamatan Bagyo itu, adalah taruhannya nyawa, karena Mery telah berjuang keras, sehingga Bagyo telah bisa seperti ini!”
Mereka seperti semakin tidak tahu tentang cerita Nyonya Liu.
 

“Maksudku, apakah Engkau semua setuju jika Bagyo menikah lagi dengan Mery?”
 

Mendadak di ruangan itu menjadi sunyi, dan sepertinya hanya Bagyo yang pertama berkata,”Ibu, Aku hanya terserah pada mereka..!”
 

Saat itu Nyonya Liu tersenyum dan pertama adalah memandang pada Lolita. Cucu yang dipandang paling cantik, paling bandel dan banyak ulah diantara mereka. Tetapi Lolita ternyata mengangguk dan terus sampai Meilan.
 

Tumini saat itu menangis dan seperti semakin sakit rasanya karena telah berkali-kali menghadapi hal seperti ini.
 

“Ibu..! Aku tidak tahu harus berkata apa, dan semuanya saya serahkan pada ibu untuk keputusan itu!”
Nyonya Liu saat itu sangat tegas berkata, “Pernikahan mereka saya ijinkan!”
 

Sebuah keputusan besar telah dibuatnya oleh beliau saat itu. Dan suasana saat itu tetap hening,tetapi Tumini Yang pertama berkata sambil menangis,”Adik-adikku, aku setuju, karena dia juga telah berjasa banyak sekali untuk kita!”

Saat itu Lolita mencari muka di hadapan Nyonya Liu,”Nenek..! Aku setuju! Dan di ikuti Helena kemudian Meilan.
Sebuah perjuangan manusia yang keras, dan seperti menghalalkan segala cara yang dilakukan Nyonya Liu. 


Kerajaan Bisnis yang besar itu, ternyata didalamnya juga ada hal-hal yang kurang tepat menurut pandangan kita. Dan sesuai perjuangannya, sebenarnya bahwa harta benda yang telah diperoleh agar tidak jatuh kepada orang lain yang kurang bertanggung jawab.


Detektip Mary Yamamoto telah resmi menjadi Istri ke lima Bagyo, dan bisnis mereka memang semakin baik sesuai dengan harapan mereka semuanya.


Selesai..!


Sekian, terima kasih telah membacanya!

djokobiz

Tidak ada komentar :