Jumat, 21 Juni 2019

Buah manis dari Homestay

Buah manis dari Homestay 
    Tidak ada jalan pintas ke bisnis, yang ada adalah memanfaatkan peluang dalam kesempitan. Merembaknya bisnis Hotel di jaman sekarang semakin gencar bahkan pada waktu tertentu pengunjung tak tertampung, lalu bagaimana solusinya? Homestay, adalah salah satu peluang bisnis yang menjanjikan, berfungsi sebagai rumah tinggal atau tempat tinggal sementara yang bercorak trasidional, kegunaannya adalah sebagai fasilitas wisata yang sedang berlibur untuk waktu tertentu. Bisnis ini salah satu peluang usaha sampingan yang sangat memungkinkan untuk di jalankan oleh siapapun asal mau belajar.  Apakah itu benar? Kata kebanyakan orang, ”Sebaiknya pelajari cara praktis menulis, tulislah apa yang ingin kau tulis asal bermanfaat bagi orang banyak.”
    Perkembangan jaman tidak bisa di hentikan, dan yang bisa adalah bagaimana kita menyikapinya dengan positif. Berbagai kebutuhan keluarga semakin rumit apalagi semua sungguh menghargai waktu. Ada kalanya seseorang ingin mengajak keluarganya untuk melihat ke sebuah tempat namun terkendala dengan keberadaan Hotel yang cukup jauh dengan tempat yang akan di tuju, padahal rencana itu tidak bisa di tunda. Keadaan akan menjadi semakin sulit untuk memesan layanan di sebuah hotel jika liburan datang, karena di semua Hotel sungguh sudah penuh atau full book, umumnya mereka sudah booking hotel jauh hari sebelumnya. Disamping itu, Beberapa keluarga jika berkunjung di kota besar sungguh kesal karena kerap kali adanya kemacetan di jalan sehingga mereka mencari tempat menginap yang paling dekat dengan tujuannya.
    Sebagai alternatif penginapan adalah homestay, secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu tempat yang biasanya berbentuk sebuah rumah dan disewakan secara harian maupun bulanan dan umumnya sebagai tujuan menginap yang hemat untuk rombongan keluarga. Lalu, Bagaimana agar rencana itu bisa terlaksana dengan baik? Salah satu upayanya adalah mencari informasi melalui Internet, adakah tempat terdekat dengan tempat yang akan di tuju? Kemudian melalui Google dia mengetik Homestay dan nama tempat tujuannya, alhasil apa yang diinginkan segera terjawab. Sudah barang tentu siapapun yang menyediakan Homestay juga menyediakan gambar lokasi, denah rumah dan fasilitas yang tersedia.
    Meskipun harganya dalam semalam relatif lebih murah dibandingkan dengan di Hotel tetapi Homestay tidak bersaing dengan hotel, kelebihannya adalah dekat dengan tempat yang akan di tuju dengan biaya terjangkau. Tetapi, peluang binis ini juga perlu dipikirkan dengan matang jika ingin mendapatkan penghasilan yang lebih baik dengan syarat-syarat antara lain: Bangunan layak huni, dekat dengan tempat pariwisata, fasilitas mirip dengan di hotel, pelayanan yang optimal, kebersihan standar, melakukan promosi melalui internet lengkap dengan informasi layanan traveler guide. Ada harapan cukup besar di bisnis ini, siapa tahu ada seseorang yang mau tinggal seminggu, sebulan bahkan setahun?
    Dari berbagai tempat yang aku kunjungi, kelengkapan fasilitas yang perlu disampaikan dengan benar karena seseorang mungkin memerlukan bangunan homestay standar dengan segala fasilitasnya seperti: private room, reading room, televisi, telepon, bathroom, linens, dresser, closet, mirror dan sebagainya yang semuanya mirip dengan fasilitas yang ada di hotel. Tetapi jangan takut dengan pikiran seperti itu, karena ada banyak calon konsumen yang hanya memerlukan fasilitas sederhana saja, misalnya cukup dengan kamar mandi standar, tempat tidur standar dan semuanya hanya di perlukan sekilas saja untuk istirahat karena waktunya akan lebih banyak digunakan di luar. Beberapa orang yang telah menjalankan bisnis ini menyampaikan, “.... Jangan takut bersaing dengan kompetitor, yang paling penting adalah jujur dalam memberikan informasi sehingga konsumen ketika datang tidak kecewa. “
    Berbisnis homestay sungguh memerlukan pemikiran yang matang tetapi tidak harus mewah. Di luar sana bahkan ada yang hanya berbekal komunikasi dengan pemilik rumah kosong. Cara lama yang biasanya dilakukan untuk meningkatkan produktivitas aset property antara lain dijadikan Kos-kosan atau dikontrakkan tahunan. Namun cara ini juga menanggung risiko karena setelah berakhir masa sewa property sering timbul banyak kerusakan sehingga harus mengeluarkan biaya renovasi yang tidak sedikit. Karena itu akan lebih baik jika dijadikan homestay dengan melengkapi kekurangannya, maka jadilah bisnis bagi hasil.
    Di dunia bisnis tak lepas dari persaingan dan masing-masing ingin lebih unggul. Sebagai contoh, di beberapa tempat sudah di lengkapi dengan ruang privasi sendiri, sangat nyaman untuk keluarga atau rombongan karena ada guest house yang memiliki fasilitas berstandar hotel bintang 3, atau bahkan memiliki ruang dapur sendiri yang dapat di gunakan sewaktu-waktu di tambah lagi terasa dilingkungan dengan suasana asri seperti di rumah sendiri. Salah satu yang sukses berbisnis homestay sungguh mampu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan  ini dan ternyata berbuah manis hingga seseorang bisa menghasilkan lebih Rp 30 juta di musim liburan, Menarik bukan? Dari berbagai informasi, bahkan pelancong asing lebih suka tinggal di homestay karena mereka lebih banyak diluar dan kembali jika ingin istirahat saja.
    Homestay sebagai alternatif pengganti Hotel, untuk bisa memanfaatkannya mirip dengan melakukan Booking hotel, bahkan di beberapa tempat ada Traveler guide. Tentu saja sebagai traveler maka siapapun butuh informasi, salah satunya tentang dimana tempat bisa membeli makanan. Itu adalah hal sederhana, karena di homestay pasti akan di tunjukkan tentang apa saja yang di sediakan dan bisa minta informasi langsung tentang dimana bisa membeli makanan dan minuman sehingga sebagai traveler bisa menemukan makanan enak.
    Apakah anda sudah siap terjun di bisnis ini? Dimulai dari hal kecil, dapat dibayangkan jika anda memiliki sebuah kamar di depan satu saja kemudian di beri tambahan bangunan kamar mandi standar dan di beri tempat tidur standar. Coba saja di tawarkan di internet, mungkin saja pemasukan dari menyewakan kamar kepada wisatawan itu bisa menunjang untuk kebutuhan pembayaran tagihan listrik dan biaya operasional tiap bulannya. Ingatlah, jangan malu untuk berbisnis, nyatanya hampir semua orang kaya itu  dulunya juga miskin, tetapi karena kegigihannya maka akhirnya berhasil. Salah satu pesan dari orang kaya yang aku ingat, “Berusahalah dengan apa yang anda punya, hasilnya di syukuri kemudian bangkitlah untuk membesarkannya, Insyaallah pada waktunya anda akan berhasil.”    Sekali lagi tidak ada bisnis yang mudah dan hampir semuanya berkata seperti itu, namun jika tidak mencoba kita tidak akan pernah tahu tentang bagaimana suka dukanya.
Sekiam terima kasih, semoga bermanfaat, djokobiz.

Tidak ada komentar :