Meilan Gadis Yang Sempurna
Bisnis keluarganya terancam bangkrut, sehingga dia harus melakukan langkah terbaik untuk mnyelamatkan itu.
***
Dia tetap harus pulang ke Indonesia dan karena itu ingatanya telah membuatnya melihat sebuah keadaan, "Untuk apa dia belajar dan terus bekerja di negeri orang". Dan dia telah tahu, seperti apa kondisi kehidupan saat krisis ekonomi di Negeri orang, adalah hal yang mirip hampir sama disemua tempat, bahkan tidak jarang hal kecil bisa menimbulkan pertengkaran menjadi besar.
Meilan
hanya seorang gadis 26 tahun, Keturunan Korea, berkulit putih dan memiliki
paras cantik. Dia sebenarnya hanya 165 cm tingginya, tetapi hampir semua orang
menyebutkan seperti "Bidadari"
baru turun dari Khayangan.
Kebanyakan mereka teman-temannya berpendapat bahwa dia itu cantik dan menarik, tetapi Meilan tidak pernah menghiraukan pergunjingan itu.
Kebanyakan mereka teman-temannya berpendapat bahwa dia itu cantik dan menarik, tetapi Meilan tidak pernah menghiraukan pergunjingan itu.
Apa yang membuat Meilan harus pulang
ke Indonesia?
Banyak yang menduga itu hanya
masalah historis saja bahwa hidup di negeri orang itu tidak selalu nyaman.
Baginya justru karena melihat bisnis Almarhum Ayahnya sedang dalam batas
menjelang bangkrut. Maka karena itu semua Meilan datang untuk memulai dari awal.
***
Pagi itu di Toko "Sumber rejeki", sebuah pusat ditributor Sepeda Motor terbesar di kota itu, telah ada peristiwa besar, karena tingkat penjualan hanya tercapai 50%, dan karena itu membuat Meilan pusing karena harus mengejar penjualan 10.000 unit sepeda motor sampai akhir tahun.
Meilan
beranjak berdiri, memandangi jalan dari lantai atas. Dia seperti hantu saat
itu, mondar-mandir tidak ada tujuan didalam ruangan itu dan sesekali memandang
ke jalan. Layaknya seorang yang sedang gundah dengan masalah yang begitu berat,
maka dia tetap bergerak dan bergerak mencari sesuatu.
Memandang di bawah itu, dia mendapat
menjadi terpana! Dia melihat sesuatu. Dia melihat sosok seseorang yang pernah
dikenalnya. Ya ...! Dia adalah Bagyo, salah satu mahasiswa Online, yang saat
ujian akhir mengharuskan dia datang untuk ujian di sekolah bisnis elit di New York.
Mengapa Meilan
ingat tentang Bagyo? Hal yang sangat mudah di tebak oleh semua orang, bahwa
Bagyo memang memiliki paras yang tampan dan jauh diatas rata-rata, sehingga
siapapun yang telah pernah bertemu tidak mudah melupakannya.
.
.
Itu semuanya hanya kebetulan, karena
salah satu pengujinya adalah Meilan saat telah menjadi salah satu Dosen di
sekolah bisnis itu. Dia sebenarnya hanya seorang pemuda dengan 30 tahun
usianya, tetapi dia memiliki semangat yang luar biasa, dan saat ujian akhir itu
dia telah berhasil lulus S1 dengan hasil memuaskan di Business School.
Meilan menyuruh pelayan memanggil
Bagyo yang sedang membeli onderdil di Toko itu untuk kebutuhan bengkelnya,
karena telah dipertimbangkan dari kualitas dan harga yang seimbang.
.
.
Bagyo karena itu sangat terkejut
ketika di suruh masuk keruangan Bos dari Toko itu, dan dia menunggu beberapa
saat dengan menduga-duga, Apakah ada yang salah? dan banyak lagi pikiran yang
kurang baik telah datang untuk itu.
Beberapa saat, dia benar-benar
terkesima ketika Meilan, sang dosen Cantik yang telah ada di depannya sambil
tersenyum.
.
.
"Apakah anda masih ingat aku?
" kata Meilan berseloroh dengan senyum ramah. Bagyo tertegun saat itu, dan
membalas senyuman itu dengan sedikit tersipu. "Ya...! Ya.. Aku masih
ingat! Ibu Meilan kan ?" jawabnya singkat.
Meilan
saat itu telah bertanya tentang banyak hal di bidang usahanya dan benar itu
memakan waktu cukup lama hampir empat jam.
Mereka berdiskusi tentang bisnis.
Saat itu Meilan hanya tampak diam, tetapi dia sebentar-sebentar untuk menunggu
hasil perhitungannya, Meilan membuat sedikit analisis cepat dan
membuka Laptop untuk menghitung sesuatu.
Apa yang terjadi selanjutnya? Meilan
tampaknya telah hafal betul wilayah kerja Bagyo, dan dia telah memasang
penawaran yang sangat menantang dan menunjuk satu titik di peta itu sebagai
tempat baru untuk memulai bisnis.
.
.
Benar, bahwa Bagyo telah di tawari
membuka sebuah Toko sebagai Dealer Sepedamotor. Tetapi dia mendapat target
penjualan 1000 sepeda motor dalam waktu 8 bulan sampai akhir tahun.
Bagyo hanya terdiam saat itu tetapi
berfikir cepat, dan dia menyelinap di pikirannya, dan sebagai kesimpulannya,
bahwa tawaran itu sebenarnya hanya memerlukan pada bekerja lebih keras, karena
bahkan Bagyo tidak mengeluarkan biaya sepeserpun.
Mengapa Meilan begitu percaya pada
Bagyo? Apakah Meilan juga tertarik dengan Bagyo?
.
.
Tetapi apa alasan mendasar Meilan
yang telah berani menunjuk Bagyo sebagai dealer Sepedamotor di desanya?
Dan semua itu seperti sebuah
"misteri' yang sangat susah di temukan jawabannya.
Akhirnya Bagyo mengangguk, dan minta
waktu satu minggu untuk menyiapkan segala sesuatunya.
.
.
Meilan,
meskipun cantik, tetapi memang memiliki kemauan keras. Bagyo karenanya hanya
di beri waktu 3 hari harus kembali memastikan kesangupannya karena Meilan
telah membeli dua buah Ruko besar telah di gabung menjadi satu di tempat itu
dan telah direnovasi sesuai kebutuhan bisnis dan hunian.
Malam itu di kampung Bagyo benar
menjadi sepi, tetapi ada yang ribut antara Dia dan Tumini Isterinya.
***.
Tumini mengenal betul watak Bagyo yang tidak kenal menyerah, tetapi tantangan yang di ceritakan Bagyo itu sangat jauh dari kemampuannya, dan "Apakah itu seperti punguk merindukan bulan? " pikir Tumini.
Maka saat itu Tumini
hanya terdiam, karena bagaimanapun Bagyo adalah tiang keluarga. Akhirnya Tumini
hanya menyerah, dan dia lalu tersenyum, menyetujui itu semua dengan syarat dia
besok di ajak menemui Bos pemilik Toko besar itu.
Han
Hyo Joo
|
Hari ketiga itu, bagyo sengaja
membawa Tumini kekota, dan karena itu juga mengenalkan isterinya pada Meilan
Sebagai Bos Toko besar itu. Dan pertemuan itu telah membawa hasil pasti bahwa
Bagyo minggu depan telah membuka Toko yang telah di tunjuk kan
Sebagai Dealer Sepeda motor di
daerahnya.
Hari yang melelahkan, dan Bagyo
semakin jarang ada di rumah karena harus bergerilya dari desa kedesa memasarkan
barang dagangannya. Tetapi, sejak itu Tumini selalu ada di Toko itu, dan memang
merasakan hal yang serba aneh. Tetapi tetap saja, dia melayani mereka yang
ingin membeli dengan kredit atau tunai. Dia telah memulai belajar lagi tentang
sistim administrasi dan lain sebagainya untuk keperluan binis itu.
***
.
Dibalik itu semua, sebenarnya Tumini
telah merasakan hal yang jauh lebih baik dari dugaannya, bahkan dia bersama
kedua anaknya menjadi lebih senang dengan fasilitas sekolah anaknya menjadi
lebih baik lagi.
Beberapa bulan Tumini hanya bisa
berfikir tentang kebaikan, dan sesekali melihat pencapaian terget penjualan per
bulan. Perasaan senang saat itu karena masih bisa mencapai target meskipun ada
yang di bawah target, dan itu terjadi pada bulan pertama.
Itulah bukti bahwa Bagyo, suaminya
sebenarnya adalah penjual yang baik, dan karena itu dia juga bangga karenanya.
Tetapi semuanya juga sangat tergantung pada Tumini.
.
.
Dia memiliki andil yang besar yang
tak ternilai untuk itu, dia benar mampu melayani pelanggan dengan sangat baik
dan bijaksana. Bakan karena kecedasannya, dia sering memberikan arahan tentang
bagaimana membuat pilihan yang tepat untuk mereka.
Tumini, dengan dua orang putrinya,
telah tumbuh dalam dunia rumah tangga yang semakin baik, dan itu semua juga
seiring dengan usaha yang semakin mapan. Sejak pindah di tempat yang baru, itu
benar-benar sesuai untuk mengembangkan bisnisnya yang semakin lancar.
Mungkin saja , semenjak target
penjualan Bagyo melampaui batas, bahkan Bagyo semakin jarang di rumah. Karena
itu, Tumini hanya berkomunikasi dengan Telephon, dan seringkali janji untuk
pulang tidak di tepati. Itu salah satu yang menyebabkan Tumini ada rasa kecewa
karena cinta, dan segala hal yang negatif yang sering hadir di pikirannya.
Ada apa dengan Bagyo? Adakah hal
penting sehingga tidak bisa di tinggalkan? Apakah yang disampaikan itu hanya
alasan saja?
Apakah dia mencari yang lebih
sempurna?
.
.
Itu adalah pertanyaan didalam hati
Tumini, yang mulai membenarkan kehadiran rasa curiga pada Bagyo pada hal-hal
yang tidak pantas. Tetapi, Tumini memang membatasi pikirannya, karena semua
pendapatan bersih dari tokonya, memang hanya dia yang mengelola dan sampai saat
ini jumlahnya cukup besar. Hal yang aneh dari Bagyo, hanya mengapa dia pergi
kemanapun tidak pernah minta uang. Ya... ! itu saja yang sampai saat ini Tumini
belum mendapat jawaban dengan pasti.
.
.
Bulan naik dengan terang dan ada
kalanya orang pada suatu hari juga menyebut ada gerhana bulan. Dan itu, meskipun masih ada tampak
bintang bertebaran di langit, dan gerhana bulan tetap menjadi peristiwa alam
yang selalu di ingat oleh siapapun.
Begitu juga, kehidupan Meilan dari
hari kehari tampak semakin baik, dan dia telah mampu menunjukkan pada pemberi
Job dan bahkan pada karyawannya sebuah bukti tentang sukses yang meningkat dari
usahanya.
.
.
Apa yang telah dilakukan oleh
seorang Meilan untuk mencapai sukses di bisnis itu? Benarkah dengan kecerdasan
dan ketrampilan di bisnis itu dia telah membuktikan semuanya pada usahanya?
Bagaimana Meilan mengenal tentang beberapa rahasia Sukses Bisnis Global? Tampaknya dia benar tahu hal yang
utama untuk merebut sesuatu yang khas, yaitu keterampilan global.
Lalu, "Bagaimana keterampilan
global bisa diperoleh?"
Seorang Meilan adalah gadis cerdas,
dan dia telah tahu tentang bagaimana seharusnya seseorang bertindak dalam
konteks bisnis benar global atau lingkungan.
.
.
Meilan memang berfikir keras saat
awal menjalankan bisnis itu, dan dia tahu bahwa untuk sukses memerlukan keterampilan teknis dan fungsional tertentu yang penting untuk memperoleh dan
mengembangkan untuk menjadi sukses di lingkungan global.
Dia telah menemukan jawaban itu
dengan sempurna ketika di atas ranjangnya, menyusuri langit langit putih
dikamarnya dan dia menjadi tersenyum, dan itu menumbuhkan harapan baru.
.
.
Dia tahu menemukan seseorang yang
mampu untuk menangani perubahan konstan dan menyukainya. Seseorang yang
memiliki kemampuan untuk memperoleh informasi tentang perkembangan industri,
hal informal dan organisasi formal.
Dan seseorang yang memiliki
kemampuan untuk mengambil risiko moderat
dan mengambil langkah maju dalam keadaan yang tidak familiar.
Pikiran yang cerdas itulah beberapa
itu semuanya yang ada pada pikiran Meilan yang mampu memiliki untuk menciptakan
visi tentang masa depan, menciptakan strategi, menempatkan mereka ke dalam
rencana praktis dan tindakan.
.
.
Dan itu semua, hanya ada dan
dimiliki oleh seseorang yang bernama Bagyo.
Meilan, di kamar itu, sering
tersenyum sendiri ketika telah menebar jaring.
Dia berfikir sangat bagus untuk usahanya dan sekaligus untuk pribadinya meskipun untuk orang lain mungkin saja itu dianggap tidak baik.
Dia berfikir sangat bagus untuk usahanya dan sekaligus untuk pribadinya meskipun untuk orang lain mungkin saja itu dianggap tidak baik.
Jaring itu telah di tebarkan Meilan
saat awal usahanya dan ternyata saat ini telah dijalani dan sukses.
Kali ini dia telah melangkah pada
kasus yang ia hadapi berhubungan kesejahteraan karyawannya.
.
.
Dia menemukan yang ia yakini
menyimpan kemudahan dalam mengembangkan usahanya dan itu adalah makna yang
selama ini ia cari untuk hidupnya dengan memberikan kebahagiaan finansial pada
banyak orang.
Meilan semakin yakin dengan
usahanya, dan semua itu telah di buktikan pada pendapatan karyawannya telah
melampaui rata-rata di lingkungannya.
Lalu...! Siapa sebenarnya yang telah
melakukan tindakan yang tepat untuk itu semuanya?
.
.
Meilan melangkah ke dekat
meja dalam kamarnya, dan meraih sebuah foto besar yang terlihat tersenyum
lebar. Seorang pria gagah
yang mampu melakukan tebar pesona bagi siapa saja. Seorang yang memiliki
kemampuan menjual luarbiasa. Dia adalah foto seorang pahlawan Meilan yang telah
mampu membangkikan bisnisya menjadi semakin besar, setidaknya sampai saat ini.
.
.
Ya...! Itu adalah foto seorang yang
bernama Bagyo! Itulah yang membimbing dari awal mulai dari sistim pembukuan,
merancang Delivery Order, memuat sistim negosiasi dan beberapa hal yang lebih
penting dari itu.
Jadi, bisa dikatakan, sebenarnya itu
semua adalah perusahaan milik Bagyo karena mesin uang itu telah digerakkan
semua oleh Bagyo dan sukses sehingga modalnya telah kembali menjadi lebih tiga
kali lipat.
Bagi Meilan, saat itu sebenarnya dia
telah lupa atau ada yang salah saat melemparkan jaringnya. Mengapa demikian? Dia
lupa bahwa jika kita menjaring di sebuah kolam, maka ikan yang kecil juga masuk
didalamnya. Itu artinya akan ada masalah yang ditimbulkan karena tindakannya.
Sebuah langkah akhir dari strategi
Meilan, di saat bisnisnya sedang naik daun, maka kembali pada fitrah manusia
untuk menuaikan hal-hal yang seharusnya terjadi.
.
.
"Apa yang dilakukan
selanjutnya?" Ternyata banyak orang telah menemukan Meilan sering
bersama Bagyo.
Kala itu Bagyo pulang kerumah masih
sore hari, dan benar hal yang tidak biasa, dia bersama Tumini dan kedua
puterinya sedang bersiap untuk makan malam di luar.
Malam
yang tidak biasa, dan kali ini Tumini bersama kedua anaknya, mengarahkan
Bagyo ke sebuah Kafe yang pantas untuk kalangan menengah keatas.
Hal yang biasa, ketika kedua anaknya
bermain di luar, maka Tumini bersama Bagyo telah masuk di ruangan tersendiri
yang telah di pesan Oleh Tumini sebelumnya.
Bagyo, dengan ketidak tahuannya
bertanya, " Mengapa kita memesan tempat ini?" katanya pendek.
"Ada seseorang yang sedang kita tunggu," kata tumini pendek. Dan
selang beberapa saat, dari balik pintu itu, telah datang Meilan.
.
.
Bagyo hanya diam saja saat itu, dan
entah karena apa,dan mereka bertiga telah duduk bersama kemudian ada
pembicaraan antara Meilan dan Tumini yang megharuskan Bagyo memilih.
Suatu keadaan yang luar biasa,
ketika Tumini mencoba lari dari ruangan itu, tetapi Bagyo dengan cepat
menangkap Tumini dan memeluknya begitu kuat. Tumini menangis saat itu, dan
Tampak ada di wajah Meilan, yang sedang diam, juga menlelehkan air mata.
.
.
Waktu itu memang cukup panjang, dan
diantara mereka memang tidak ada yang mau mengalah. Mereka bertahan
dengam alasan masing-masing sehingga masing-masing merasa berhak
untuk mendapatkan Bagyo. Benar bahwa mereka telah berperang, dan telah
memiliki bahan pertimbangan yang kuat. dan mereka sama-sama cantik.
Kali ini Bagyo hanya sebagai
penengah, tetapi sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk melerai karena
mereka memiliki alur logika yang yang kuat, sehingga keadaan sangat sulit untuk
dikendalikan.
Maka, saat itu adalah sebuah bukti,
bahwa memang ada dua orang perempuan yang sama-sama mencintai seorang lelaki,
dan mereka merasa sama-sama ingin dan berhak memiliki meskipun dengan cara yang
berbeda.
Sebagai keputusan akhir, mereka
bertiga dan Anak-anak tumini, sepakat untuk melakukan pertemun itu sekali lagi,
tetapi seperti di isyaratkan oleh Meilan, pertemuan itu diadakan di tempat yang
netral, dan dia telah memilih pada tanggal ... dan bulan... di sebuah Hotel ...
di Singapura.
.
.
"Apakah yang akan terjadi
selajutnya?"
Kita tidak pernah tahu sebuah akhir
dari cerita kehidupan, dan kita juga tidak tahu, tentang apa yang terjadi
setelah mereka bertemu di Singapura nanti.
.
.
Sebuah contoh yang nyata, bahwa
manusia sering tidak mampu menjawab pertanyaan dari hati
kecilnya sendiri.
.
.
"Mengapa mereka
selalu mencari yang lebih sempurna? Jika dengan yang sederhana saja sudah bisa
membuatnya bahagia."
Sekian, terima kasih
telah membacanya?
djokobiz
Tidak ada komentar :
Posting Komentar