Selasa, 18 Desember 2012

Cintaku Hanya Untuk Tumini

Cintaku Hanya Untuk Tumini
 "Hidup berkeluarga adalah kemauan semua orang".

Itu adalah harapam umum mereka dengan membayangkan tentang hal yang sangat indah.

Tetapi, beberapa telah mengalami bahwa hidup berkeluarga itu susah.
                                                  ***

Bagyo hanya pemuda Desa itu, dan dia telah banyak di harapkan semua gadis yang ada. Seorang pemuda sebagai lulusan SMK, dia telah beranjak naik pada karirnya. Dan itu tidak di alami oleh pemuda desa seusianya.

Mereka kebanyakan masih pengangguran, tetapi,  tidak semuanya mengalami hal yang kurang baik itu.

Bagyo misalnya, dia telah sukses dari bisnis kecil di desanya dan sekarang telah beranjak naik dengan memiliki sebuah mobil untuk mengangkut barang dari kota.

Dia di luar tampak seperti pemuda yang mapan dan memiliki semuanya terbaik di kampungnya.

Tetapi dalam perjalanan waktu, ternyata sangat banyak alasan untuk menjadi bangkrut dan  jatuh miskin. Dia telah lengah ketika itu, dia telah melakukan kesalahan dan hampir semua hartanya ludes karena ikut main judi bola.

Sakitnya memulai binis kecil benar dirasakan  saat memulai, dan itu taruhannya adalah berat, karena telah berjanji dengan Tumini yang menjadi kekasihnya untuk berumah tangga.

Tetapi dia tetap menempatkan kursi pengetahuan di kepalanya untuk mencari solusi, serta menggunakan kebijaksanaan dalam hati untuk mengendalikan semangatnya.

Dia merenung dan melihat dirinya tidak memiliki arti. Inilah liku-liku tentang Cinta yang datang mengacak-acak pikirannya.

Tumini begitu bermakna luar biasa bagi seseorang seperti Bagyo. Luar biasa indah rasanya menurut mereka yang hidup dalam pelukan cinta, tetapi apa ini nanti bisa menyakitkan bagi mereka? 



Dan Hati kecilnya memberontak keras. Tidak..! Aku memang miskin, memang telah melakukan kesalahan, saat ini telah menjadi manusia tak berguna, tetapi ini harus berhenti, Ya...!  Berhenti....! Ini harus berhenti ...!

Saat itu Bagyo telah menemukan rasa percaya diri, Ya ..! Disana ada masa depan. Maka, sampai di ujung dunia dimanapun Tumini akan ku kejar ! Mungkin di Amerika, Kanada, Australia atau di Eropa, dan Bagyo hanya ingin ada satu di dunia ini, seorang  "Tumini" yang ada di sisinya.

Edan tenan, Dia telah terjebak delam asmara yang parah. Di ingatnya, dulu ketika bersama dalam satu Bus di Jakarta, Tumini hanya diam saja. Tetapi, Bagyo yang bodoh itu memang tidak pintar melihat gelagat seorang perempuan. Seharusnya dia mengandeng tangannya, mengajak duduk dan berbicara.  Tetapi, itu tidak dlakukan meskipun sebenarnya dia memiliki impian sederhana untuk bahagia. Itu salah satu kesalahan di masa lalu dan jika di ingat terus bisa menghancurkan masa depanya.

Seorang Tumini kali ini telah mampu menggoncangkan dunianya. Dan karena itu, hanya dia yang bisa menenangkan kembali untuk meraih dunia baru yang telah hilang karena waktu. Hal itu dianggapnya penting sebagai pembelaan diri bahwa semua orang pasti ingin menemukan teman hidup yang memiliki pemikiran sejalan dan seirama seperti yang tertulis di buku Cinta.

Kali ini  Bagyo mencoba-dan mencoba lagi dari bisnis toko kecilnya yang telah hancur dan habis semua harta dengan penuh rasa malu. Tetapi ada satu hal yang di ingat saat masih sekolah, "ketika pilihan yang satu tidak memberikan hasil, janganlah kembali kepadanya. Maka temukan pilihan kedua yang lebih bisa memberikan manfaat". Dia tahu bahwa pilihan pertama memang ada pahit dan manisnya, tetapi itu sudah di cobanya dan gagal. Maka dia tetap memikirkan sebuah pilihan kedua yang bisa memberi jalan keluar, meskipun saat ini tidak kunjung ditemukan.

Dia  telah mulai dengan harapan untuk mendapatkan dirinya bergerak, dan  siap untuk belajar untuk menghadapi pelajaran baru dalam hari-harinya. Pikirnya,  selalu ada peluang untuk bisa memperoleh ilmu dari orang yang memiliki pengalaman di bidang yang dipelajari. Maka Dia yakin jika ini dilakukan setiap hari, akan tumbuh keterampilan terus dan akan menemukan jalan untuk sukses.

Anda pasti percaya bahwa di Dunia ini selalu ada keajaiban. Ya... ! Sesuatu yang berbeda dari yang lain.

Itulah dia ! Seorang yang benar Anda tidak pernah tahu tentang ada misteri apa didalam dirinya.

Gadis itu namanya Tumini, hanyalah gadis Desa, Dia seperti layaknya selebriti di desa itu. Seperti bunga yang sedang mekar, dan angin telah membawa bau harum itu disekelilingnya.

Memang benar telah lama dia menghilang beberapa tahun dari pandangan umum di desa itu entah kemana, tetapi saat ini dia telah pulang.

Ketika bertemu Bagyo saat itu usahanya telah sukses. Mereka hanya saling berpandangan saat kali pertama bertemu, dan Tumini tersenyum untuk itu. Tetapi apa yang dirasakan Bagyo, tarikan persahabatan masa kecil itu di rasakan begitu kuat, dan mereka tampaknya ingin mengulangi itu kembali.

Ya...! dia adalah teman kecilnya Bagyo ketika bermain di sungai. Usiannya hanya lebih muda dua tahun, tetapi memang mereka sering bermain bersama. Ketika dewasa, dia lemah lembut, dengan suara yang khas, bahkan menurut Bagyo, dia masih lebih cantik dibandingkan gadis selebriti yang terlihat di TV.

Saat ini, dia selalu hadir dalam mengisi hidupnya, bahkan saat usahanya  jatuh dia minta "menikah" untuk membuktikan bahwa dia tetap ingin bersama dan berbagi suka dan duka.

Bagyo hanya mengangguk untuk itu, dan di desa kecil itu telah nyata menyaksikan Bagyo menyunting Tumini, selebriti di desa itu,  sampai saat ini sebagai awal berumah tangga.
Apa yang harus dilakukan Bagyo saat itu?

Dia merenung dengan banyak pikiran terpendam, dan karena itu dia memikirkan bahwa bisnis kecil nya memang sudah tidak bisa di harapkan lagi. Dia hanya seorang pengangguran yang hina. Masalahnya, bagaimanapun untuk menghidupi keluarga,  pasti harus memiliki pendapatan. Itulah yang membuatnya pusing.

Pikiran yang terus berjalan, dan saat itu menjadi penting untuk bisa menemukan pekerjaan untuk mendapat uang. Dia hanya memandangi jalan seharian didepan rumahnya.   Sesekali menghitung kembali sisa uangnya, dan yang pasti hanya tinggal untuk hidup enam bulan kedepan.

Dia tersentak saat itu tetang banyaknya kendaraan yang  lewat didepan rumahnya. Ya ! Itu...! Sepedamotor. Dia mulai melihat peluang itu, dan pasti itu tidak mudah jika harus memulai membuat bengkel sepeda motor.

Malam yang kelam bersama Tumini yang tampak lelah karena seharian mengurus sebidang tanah kecil dengan tanaman sayuran. Membersihkan kandang Ayam yang hanya dua pasang dan itu yang bisa memberikan telor meskipun harus menahan bau kotorannya.
Itu sedikit membantu kebutuhannya sehari-hari sehingga bisa lebih hemat dalam pengeluaran uang belanja. Seperti kebanyakan orang hidup di desa, hanya memerlukan tahu, tempe, telor, ikan Asin, sayuran yang diambil dari halaman dan di olah sederhana, kerupuk  dan sambel terasi.

Tetapi Malam itu Tumini sangat terkejut mendengar bisikan Bagyo. Dia berkata pada Tumini, bahwa besok akan kekota.

Disampaikannya untuk sekitar 3 bulan. Tumini menangis saat itu, tetapi dengan pintarnya Bagyo menyampaikan maksud  dan tujuannya, Tumini bisa menerima itu meskipun dengan berat hati.

Keesokan harinya, Bagyo jadi berangkat kekota dan meninggalkan beberapa sisa uang itu untuk hidup Tumini sendiri selama enam bulan.


***

Tumini merasa telah membuat awal yang baru berarti menjadi jelas tentang setiap kejadian dalam hidupnya dan masa depan ditulis dalam hatinya tetapi tetap mengharapkan ada sebuah keajaiban muncul seperti yang di bayangkan. Hidup bersama Bagyo adalah sebuah keputusan besar yang

Sebuah penantian yang panjang, seperti mengarungi Samodra Luas yang tidak bertepi. Itulah yang dihadapi Tumini setiap malam menunggu dan menunggu. Dia ingin berbagi tetapi tidak bisa, dengan siapa? Bagyo tidak ada di rumah. Tetapi, selama ini Bagyo tidak pernah menanyakan masa lalunya. Dia hanya percaya dan percaya saja tentang keberadaan dirinya saat sekarang. Pikiraan itu sedikit melegakan dan hHanya dengan gelapnya malam yang membuatnya bisa tidur setelah lelah.

Ketika lahan kecilnya menghasilkan kacang panjang, dan sayuran lainnya untuk di jual ke pasar, dan dengan itu dia berhasil mendapat sedikit uang.

Hal yang menjadi rumit karena dia hanya ingin menyampaikan atas berita kecil dari hasil kerjanya. Sebenarnya dia ingin sekali bercerita pada Bagyo tetapi itu hanya tinggal harapan.
Dan tetap saja malam - malam dan selanjutnya hanyalah sepi.

Banyak pikiran berdatangan ketika sepi, dan itu menuntun pada hal-hal yang tidak baik. Sebuah angan-angan yang datang dan membuatnya dia merasa berkecil hati,  " Apakah Bagyo telah berselinkuh ?" " Apakah dia telah lupa dengan isterinya? " Dan " Mengapa tidak pernah mengirim kabar?"  Dan hal yang menyakitkan, "Apakah kebanyakan gadis kota yang cantik-cantik itu suka mengambil suami orang?"

Seperti semuanya telah hadir dalam pikiran Tumini, apalagi karena seringnya melihat sinetron, dengan gadis cantik yang tega mengambil suami orang. Dia semakin menjadi sakit  dan dalam hatinya bertanya "Apa itu sebuah misteri?"

Pertanyaannya, "Benarkah hati Tumini telah  merasakan sakit separah itu? " "Apakah dia telah menyerah?"  dan "Apakah di dunia ini tidak ada lagi seseorang selain Bagyo?"

Bi balik hati Tumini seolah juga berkata" Bagyo, sebenarnya memang berhak menemukan gadis yang lebih cantik dari aku", dan itulah hal yang dirasakan saat Tumini kelelahan menahan rasa rindu dan mebuatnya menyerah dan kalah.

Itulah sebuah gambaran tentang Tumini, yang dulu terkenal sebagai gadis yang cantik, lincah dan gesit bagaikan burung merak, kini tampak hilang bersama kelemahan hatinya. Maka rasa cemburu telah bangkit dan terasa membakar jantungnya.  Dan itu semua sering muncul di pikiran Tumini, di hari-hari malam yang gelap di kampunya.                         


***

Hari ini adalah hari ke 95 sejak kepergian Bagyo. Siang itu Tumini hanya tidur terlentang di sebuah dipan, kepalanya terasa nyeri, dan dia telah jatuh sakit. Tubuhnya terasa lemas, dan benar dia menjadi kelelahan. Semua keringat dingin mengguyur seluruh tubuhnya dan akhirnya dia  tertidur sehingga dia bisa terhindar dari sakitnya.

Memasuki bulan ke empat Bagyo telah pamit pada  majikannya untuk pulang kampung, dan Bagyo merasa ilmu untuk membuka Bengkel sepeda motor telah cukup untuk berdiri sendiri dan membuka bengkel sepeda motor miliknya sendiri di kampungnya.

Hal yang tidak aneh untuk seorang Bagyo. Dia Tampan, memiliki fisik sehat dan nampak elegan. Yang pasti sangat banyak gadis yang telah menginginkannya. Itu semua karena dia memang memiliki postur tubuh yang seimbang dan menarik. Dengan wajah tampan, tinggi 170 cm, berkulit putih agak sawo matang, memiliki senyum ramah. Kelemahannya, dia hanya dompetnya tipis.

Sampai saat ini Bagyo hanya tetap memegang janji dengan isterinya. Bahkan bagi Bagyo  bahwa di dunia ini hanya ada satu orang yang bernama Tumini, dan itu hanya yang ada di kampungnya sebagai Bunga Desa.

Saat itu di pikiran Bagyo, hanya ingin menghilangkan waktu saja, dengan perjalanan sekitar lima  jam yang melelahkan dan dengan selama itu dia biasa menempuh dari kota ke rumahnya.

Tetapi, Apa yang didapat ketika sampai di rumah?

Dia mendapatkan Tumini yang tertidur pulas dengan badan yang panas. Bagyo mengambil air dingin dan handuk kecil untuk menyeka di dahinya. Tetapi Tumini  seperti pingsan, dan dia mencoba membangunkan untuk itu. Tetapi, tetap saja Tumini tidak beranjak bangun.

Dia menangis saat itu, dan hanya mencoba-dan mencoba lagi membangunkan Tumini yang telah pingsan. Bagyo sangat panik dan beranjak lari ke Puskemas dan meminta Pak Mantri untuk datang kerumahnya.

Sebuah kesempatan yang mungkin saja tidak datang dua kali, dan Bagyo hanya bisa berharap menunggu dan memandangi tubuh Tumini dengan napas yang teratur tetapi sangat lemah. Saat itu benar bahwa tubuhnya menjadi kurus kering meskipun tetap cantik seperti dulu.

Dia tetap menangis di bathin nya, bahkan menyalahkan dirinya sendiri tentang mengapa dia tega meninggalkan dia sendirian di kampung itu. Dan karena waktu dan kelelahan itu, Bagyo akhirnya  tertidur di sebelah Tumini.

Sebuah malam yang indah, akhirnya datang juga. Setelah dengan pengobatan itu, berangsur tubuh Tumini mulai bergerak.

Dia memandang disekelilingnya, dia melihat tempat itu menjadi bersih dan tetap saja dia menemukan malam itu sepi.

Tetapi, seperti ada gundukan di balik selimut disampingnya, Tumini mencoba merainya perlahan dengan tangannya yang masih lemas. Dan ternyata itu Bagyo telah datang, dan Tumini hanya memandanginya dengan rasa sangat bahagia.


Tetapi pikirannya yang masih kotor tetap curiga, benarkah itu

Bagyo yang telah lama di tunggunya? Tumini perlahan beranjak bangun, maka di pandangi sekali lagi, dia raba dari bawah sampai keatas untuk lebih memastikan kebenaran tentang apa yang dia lihat. Dia masih belum percaya bahwa itu adalah Bagyo, suaminya yang telah lama hilang. Karena itu, dia menaruh tangan di dadanya dan benar mengucap syukur, bahwa itu benar adalah Bagyo yang telah datang kembali.
Dia sengaja membiarkannya tertidur pulas. Tumini, meskipun tubuhnya masih agak lemas, dan dia bangun perlahan dan berjalan ke dapur. Dia memasak air untuk mandi,  membuatkan minuman Kopi, dan menggoreng pisang kesukaan Bagyo.


Hari yang cerah dengan kedatangan Bagyo, mereka menjadi sebuah keluarga yang utuh kembali. Sebuah harapan yang terkabul dan Bagyo benar-benar telah membuat bengkel sepeda motor untuk melayani penduduk di sekelilingnya.

Saat itulah Tumini tidak sendirian lagi dan tidak lagi selama beberapa jam penuh sepi dengan rasa takut, cemburu, berfikir kurang baik pada Bagyo dan lain-lain yang meresahkan hatinya.

Siang itu mereka duduk bermalas-malasan di bangku teras rumahnya. Tumini duduk di sebelah Bagyo kelihatan manja. Bagyo dengan segelas Kopi dan pisang goreng di depannya. Mereka sama-sama memandang ke jalan di depan rumah itu.

 “Itu ada gadis cantik, Yoga.”

“Kau ingin aku berselingkuh ?”

"Bukan itu maksudku, Apa di kota dulu tidak ada gadis cantik yang menarik hatimu?"

“Ya, tentu saja, Istriku. Tetapi aku tidak tertarik pada mereka karena pikiranku ingin segera pulang saja dan bertemu denganmu."

"Ah! Gombal kamu! Laki-laki dimana saja kan sama saja. Kalau ada rumput hijau pasti di sosor, Iya kan?"

"Kamu pasti cemburu, tetapi itu baik. Apa waktu aku tinggal pikiranmu pergi kemana-mana sehingga ada pikiran tidak baik menyelinap dengan berburuk sangka?"

"Tidak, aku hanya merasa kesepian karena setiap malam kamu ada disampingku. Aku merasa takut saja jika kamu tidak pulang."

"Ya, Maaf. Aku memang sudah keterlaluan meninggalkan kamu sedirian dirumah. Tetapi Aku juga harus sekolah dulu untuk belajar agar bisa cari uang."

"Iya, tetapi jagan tiggalkan aku lagi, Mau kan!"

Bagyo tersenyum melihat Tumini sedang nganbek dan utung godaan dari Markonah dapat diatasi sehigga selamat dari becana.

Pikiran Tumini semakin takut. Bagyo memang anak lugu, tetapi degan postur tubuh yag gagah dan wajah tampan milikya pasti menarik banyak gadis.

                                                 ***

Seorang Tumini  telah memilih kembali hidup di desa. Ada masa lalu yang buram telah di laluinya dan sekarang adalah saat yag tepat untuk membayarnya dengan semua risiko yang harus diterima. Dia telah memilih Bagyo sebagai pasangan yang tepat dan benar merintis kebahagiaan semua dari bawah.

Seperti banyak orang yang memiliki banyak ruang dan waktu masih memilih untuk memiliki usaha karena mereka memang memerlukan itu untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya.


Sekian, Terima kasih telah membacanya!
djokobiz

Tidak ada komentar :