Tumini Di Jalan Simpang
![]() |
Tumini Di Jalan Simpang |
Tumini, sudah hampir tiga tahun, pindah di
rumah baru, dengan keluarga poligami,
dan dia seperti hilang bersama senyum, syukur, kasih dan cinta dalam
dirinya.
Apalagi,
hari itu telah kedatangan Helena Dubai, dan mereka benar-benar seperti
tertimpa bencana besar dan membuat nuraninya di jalan simpang.
***
Anak-anak mereka, Jessika, Maharani, Sari Dewi dan Bondan telah masuk ke kamar masing-masing, dan sepertinya mereka tidak ambil pusing dengan urusan orang tua mereka.
![]() |
Happy Stories |
“Siapakah Helena Dubai?”
“Mengapa dia datang ke tempat
Bagyo?”
Kali ini Bagyo telah ambil langkah
cepat, dan dengan kedua isterinya serta Helena Dubai di ajak keluar ke sebuah
hotel agar anak-anaknya tidak tergaggu.
Pikiran kusut Tumini membuat dunia menjadi gelap, dan saat itu tidak ada senyum, syukur, kasih dan cinta. "Apa ini berarti benar dia di jalan simpang yang membingungkan?" Dia seperti melayang di angkasa dan benar dia telah gagal. Perasaan halus itu telah banyak menyalahkan dirinya, karena keributan rumah tangga yag telah membuat suami tidak betah di rumah.
Di pojok ruangan itu mereka seperti
mendapat bencana, dan tampak Meilan menangis bersama Tumini,
dan di seberang meja duduk Helena Dubai yang menunduk dan diam. Bagyo
memandangi mereka semua dan benar-benar sebuah keadaan yang semakin mencekam.
![]() |
Choi-Yoon-Young |
Helena menceritakan kejadian
semuanya saat ada di Hongkong, dan kesimpulannya, setelah satu tahun Helena
telah melahirkan seorang anak laki-laki Yang diberi nama Yansen atas
persetujuan Bagyo.
Inilah yang mungkin menyebabkan Tumini dan Meilan, seperti disambar petir, bahwa Bagyo, tanpa sepengetahuannya, telah menikah lagi.
Saat itu pertempuran sangat keras
diantara mereka dan tetap saja Bagyo tidak berucap sepatah katapun. Dan ketika
Bagyo ke toilet, maka Tumini mencoba berunding dengan Meilan. Mereka telah tahu
bahwa seorang perempuan adalah lemah, karena itu, meskipun Meilan agak keras
menahan, Tumini telah berhasil membuatnya menyerah.Dan itulah usaha keras dalam
tindakan Tumini benar tidak boleh salah mengambil keputusan ketika ada di jalan
simpang. Sebuah pertempuran bathin yang keras antara Ego dan realita, yang
seharusnya memberikan jalan keluar terbaik untuk semuanya..
Tumini dan Meilan akhirnya menyadari
bahwa pada keadaan yang terjepit, dengan sifat lelaki Bagyo sebagai suami bisa
salah, dan karenanya telah tidak jujur. Sebuah keputusan yang salah dilakukan
dan berdalih melakukan bisnis tetapi telah membawanya ke dunia lain sehingga
berhubungan layaknya suami isteri. Bahkan karena seringnya hubungan itu,
pada ujungnya adalah telah ada seorang anak yang memerlukan orangtua.
"Apa ada yang salah diantara
Tumini dan Meilan?"
"Apa benar bahwa perempuan
sperti mereka terlalu cemburu?"
Dan mereka lupa bahwa suami tetap saja memerlukan perhatian dari keduanya. Siapapun yang berada dalam jalan simpang hatinuraninya, mesti merasa dia tidak pernah diberi kasih sayang yang mencukupi, dan benar itu telah berbuah dengan peristiwa baru yang luar biasa.
Mungkin saja Bagyo seperti yang
lain, bahwa dia hanya akan mencoba sia-sia untuk menggembirakan mereka. Mungkin
saja, dengan keadaan yang sangat kacau itu telah Bagyo kehilangan akal
sehatnya.
"Apakah hal itu terjadi hanya
kebetulan atau karena Helena telah menjerat sejak awal?" maka kita semua
tidak tahu.
“Lalu….! Mengapa itu terjadi?”
Itu benar bisa terjadi saat Bagyo
merasa galau berada di rumah, dan di luar telah ada penyebab yang
dominan.
Apalagi jika Helena
berada didekatnya dengan keadaan yang berbeda, maka setan sebagai guru dalam
arahan rayuan gombal telah mampu membawanya pada mereka untuk berbuat
melebihi batas kewajaran.
"Mengapa Dia sampai terjerat
cinta dengan Bagyo?”
Dan “Berapa lama mereka berhubungan
dengan Bagyo?”
Tumini dan Meilan memang pernah
merasa curiga dalam beberapa bulan terakhir, dan tampaknya ada yang aneh.
Waktu berjalan yang panjang dan
dalam hal ini sepertinya setan menyelinap diantara waktu Bagyo, pada
tindakannya.
Karena itu, kepergian Bagyo setiap
limabelas hari ke Hongkong, ternyata dia juga melakukan bisnis yang lain.
Jika dilihat secara fisik, “Siapa
yang tidak tertarik dengan Helena?”
Dia adalah gadis 24 tahun, berkulit
putih keturunan jawa-Belanda dengan masa kecil di Perancis.
Dia berambut pirang, memiliki wajah
cantik dan tinggi semampai tetapi kelihatan lincah dan gesit.
Tumini
yang pandai berbahasa perancis, sangat banyak melakukan percakapan saat itu,
sebaliknya Meilan yang pandai berbahasa Inggris menjadi semakin penasaran
bertanya semuanya pada Helena dengan sangat keras, bahkan dia sempat berteriak
saat itu.
Tetapi, Helena sepertinya telah
menjawab semua pertanyaan mereka dengan baik. Dia, meskipun masih muda, memang
memiliki kelebihan dalam berkomunikasi meskipun saat itu lebih banyak
menggunakan bahasa Perancis.
Benar telah ada tiga perempuan yang
hanyut pada semua konflik poligami, dan terombang-ambing dibawa oleh iri hati,
kepercayaan dan sebagainya larut menjadi satu, adalah disebabkan oleh mereka
semua telah buta untuk membedakan hal mana yang mereka harus lakukan dan itu
baik.
![]() |
Young girl smiling |
"Apakah mereka itu memang harus
berlaku seperti itu?"
“Benarkah nasib mereka memang harus
menjalani semua keadaan yang telah terjadi seperti saat ini?”
Itulah yang amat dahsyat, bahwa
masalah orang dewasa sering berlebihan, dan seharusnya kanak-kanak tidak
diletakkan di antara kekacauan. Karena tetap saja bahwa dimata anak-anak mereka
menuntut untuk menunjukkan seorang ibu, ayah dan mereka perlu diperlakukan
sebagaimana layaknya.
Karena itu, sudah seharusnya mereka meletakkan anak-anak mereka pada tempat yang benar dan bukan di antara hujah-hujah masalah dengan orang dewasa yang banyak tingkah.
Adalah sejak awal dilakukan jangan
ada kesalahan yang berbuah akibat yang lain dan mereka mestinya tidak
akan menikah lebih daripada seorang perempuan apabila ia adalah tidak syak lagi
bahwa mereka tidak suka antara satu sama lain.
“Apakah Bagyo telah melakukan jalan
pintas?”
“Apakah dia benar telah melakukan
itu semua dengan sadar?”
Kelihatannya memang dia telah
mempersiapkan semuanya, dan benar bahwa Helena juga diberi Bagyo, sebuah tempat
usaha yang cukup mapan sehingga bisa mandiri.
Dan Helena juga menunjukkan sebuah foto mesra bersama Bagyo di sebuah tempat di Hongkong.
Lalu siapa yang salah dalam
hal ini sehingga Bagyo melakukan itu semua?
Benarkah Tumini, dan Meilan telah
membuatnya menderita?
Hampir empat jam saat itu mereka
bertemu dan saling menyakiti dan di ujung itu Tumini berdiri perlahan ,
membimbing Meilan dan berjalan kearah Helena.
Bagyo benar-benar sangat takut saat
itu dan mereka-reka tentang “Apakah yang mereka lakukan pada Helena?”
“Benarkah mereka akan mengusir
keluar dari hotel itu?”
Dan Bagyo bersiap untuk menghadapi
segala kemungkinan untuk mengamankan mereka.
Ternyata, selang beberapa saat,
Tumini bersama Meilan, menggapai Helena dan mengajaknya ketempat lain dengan
baik dan mereka seperti pergi begitu saja dan membiarkan Bagyo sendirian di
ruangan itu.
.
Bagyo hanya merenung saat itu
seperti monyet yang sedang susah dan wajahnya tambah jelek dan kusut.
Saat itu memang ada sangat banyak
masalah dan mungkin saja hal demikian bisa membuat stress berat.
Bagyo hanya melemaskan punggungnya
di kursi itu, mengambil napas panjang dan menghembuskan perlahan seperti telah
melakukan peregangan di gym.
Sebenarnya di Honkong, dalam
mengembangkan bisnisnya, Bagyo berawal dengan sangat susah.
![]() |
beautiful smile |
Itu semua karena Ayah Helena
mengalami kesulitan, dan Bagyo telah membantu memperbaiki. Bagyo telah mendapat
peluang dan telah melakukan tindakan menguntungkan, dan dalam proses urusan bisnis.
Ayah Helena ikut terangkat dan
bisnisnya menjadi semakin baik pula. Itu hanya keahlian praktis Bagyo mampu
menunjukkan dengan tepat, sehingga bisnis Ayah Helena tertolong dan bangkit
kembali menjadi semakin besar.
Pertanyaannya, “Mengapa mereka tahu
bahwa Bagyo memiliki kelebihan dalam tindakan, penerapan strategi bisnis dan
telah sukses berkomunikasi yang bisa diterima dengan rekan bisnisnya?
Dan sebagai imbasnya, putrinya,
Helena telah hanyut dalam putaran bisnis itu dan semakin tertarik dengan
penampilan Bagyo yang benar telah menunjukkan kebolehannya di hadapan Ayahnya.
Seorang Helena, yang pasti bukan
gadis bodoh,dia seorang sarjama lulusan sebuah uninersitas di Perancis. Tetapi
hampir semua perempuan juga memiliki kelemahan.
Sebuah putaran cinta yang datang tidak pernah memberitahu siapapun untuk datang, dan benar mereka semakin terjerat dalam putaran itu dan hanyut semakin jauh melapaui batas kewajaran.
Di kursi itu Bagyo sempat tertidur
karena kelelahan, dan benar saat dibangunkan, telah berdiri tiga orang
perempuan dihadapannya.
![]() |
Mereka mengajak makan malam, dan
mereka seperti tidak mempermasalahkan kehadiran Helena. Mereka sebelum itu
menuju Toilet, tetapi di ruang didalam itu ternyata mereka saling
merangkul.
Hal yang biasa terjadi adalah suara
tangis mereka, antara sadar dan tidak sadar bahwa mereka memasuki dunia yang
dibenci kebanyakan orang karena hidup dengan poligami.
Bagyo menjadi semakin curiga, “Apa
yang terjadi diantara mereka?“
“Mengapa mereka telah berlaku sangat
baik dan hampir tidak ada sisa-sisa perselisihan?
Selesai makan malam, Tumini
menyampaikan hasil kesepakatan mereka, yang intinya Helena tetap tinggal di
Hongkong dan dia menyodorkan sebuah surat persetujuan itu termasuk untuk
akta kelahiran Anaknya Yansen, dan dia ingin tambah satu anak lagi.
Bagyo memandangi mereka semua satu
persatu dan mereka mengangguk, karenanya semua itu bagyo bertindak
menandatangani sampai selesai.
Helena
memasukkan semua berkas kedalam tasnya, dan saat itu dia mengajukan sebuah
permohonan.
Di meja itu, Tumini dan Meilan
saling memandang dan bersiap mendengarkan permintaan Helena.
“Mas Bagyo, saya minta izin tinggal
di rumah selama dua minggu, dan mohon ini untuk di izinkan!” katanya.
“Wow…! Seperti serentak Tumini dan
Meilan menolaknya.
Bagyo saat itu tetap diam saja, dan
membiarkan mereka bertiga bertengkar sampai selesai dan tidak ada yang berucap
lagi.
Ini adalah mirip dalam sebuah rapat
besar, sehingga Bagyo memang harus mengambil alih. Maka dengan senyum ramah,
“Marilah kita melihat diri kita dengan baik, karena ada berbagai kepentingan,
bagaimana kalau hanya satu minggu saja, dengan pertimbangan, bisnis di Hongkong
tidak di tinggal terlalu lama!”
Mereka bertiga saling pandang, dan
saat itu, Tumini sebagai istri paling tua, mengagguk lalu di ikuti Meilan dan
Helena.
Pagi yang masih agak gelap, Bagyo terbangun
dan dia mendapatkan di sampingnya hanya ada Tumini dan Meilan. Maka Bagyo
membangunkan mereka dan memberitahu tentang itu. Mereka seperti tergesa-gesa
membuka pintu depan dam melihat ketaman dihalaman itu.
Ternyata, di ujung taman, tampak
pemadangan yang berbeda. Ada empat anak mereka sedang berolah raga bersama
Helena. Hal yang Aneh, Helena seperti sudah biasa berbahasa Indonesia meskipun
celat.
Anak-anak ternyata lebih bergembira
karena itu dan selesai mereka berlari masuk rumah untuk mandi.
Tumini hanya tersenyum, memeluk
Meilan yang masih agak mengantuk.
![]() |
Women's secret
|
Tumini berbisik, “Bagaimana kalau
kita tidak bertengkar lagi!”
"Ah..! Yang mengajak
bertengkar kan Kakak ..! "
"Ah... Apa iya ..!
"
Tiba-tiba Meilan mecubit Tumini dan
beteriak, "Ah sakit..tahu ..!"
Dan Kemudian Tumini berbisik, "Kalau kita sering bertengkar, Nanti Mas Bagyo mencari istri lagi lho..!"
dan Meilan tersenyum cemberut tetapi
sepertinya setuju. Dan Bagyo, yang ada di dekatnya, pura-pura tidak
mendengarkan.
Tumini,
sebagai istri tertua, dan betapa merasakan rumitnya hidup dalam poligami.
Tetapi, semua sudah berjalan dan itu tidak bisa dihindari. “Apakah mungkin dia
keluar dari lingkungan itu, sementara tidak memiliki bekal untuk mandiri?”
Akhirnya, Tumini dijalan simpang
dan telah berhasil menghalaunya Terbaik
adalah jangan ditiru hidup poligami, agar hidup tidak menderita.
Sekian, Terima kasih
telah membacanya!
djokobiz
Tidak ada komentar :
Posting Komentar