Istriku Selebriti Bisnis
Sarah Prevette |
Rumah besar itu cukup ramai setiap
hari, dan semenjak keluarga telah berkumpul, dan Bagyo
berangsur-angsur sembuh dari sakitnya.
Tumini
telah mengalami banyak masalah, tetapi kenyataannya saat ini dia tetap sehat
dan sadar bahwa kehidupan harus dijalani.
Disisi lain, dia sudah punya
kekayaan, mengapa dia tidak menghindar dari keluarga poligami?
***
Sebuah
pemandangan yang semrawut pada pagi hari selalu ramai, karena mereka
bersiap ke tempat kerja masin-masing dan anak-anak pergi kesekolah.
Tumini tampak kuat menghadapi masalah berat di keluarga itu, dan tidak ada cara lain yang dianggapnya lebih baik, kecuali harus sukses terjun di bisnis.
Tumini tampak kuat menghadapi masalah berat di keluarga itu, dan tidak ada cara lain yang dianggapnya lebih baik, kecuali harus sukses terjun di bisnis.
.
Sampai saat ini dia telah belajar
dari lika-liku kehidupannya bahkan sejak berumah tangga dengan Bagyo dan
tumbuh menjadi seorang pengusaha sukses.
.
Di rumah itu, ada lebih duapuluh
orang yang harus di tanggung, dan jawabannya hanyalah sederhana, yaitu kerja
keras, melakukan inovasi, melakukan evaluasi dan menemukan terobosan baru untuk
sukses.
.
“Hem…! Enggak kok…! “ dan Lolita
mendekat, merangkul dan membelai rambutnya.
Lauren Bush |
Ini adalah hal yang tidak biasa.
Lolita adalah istri favorit Bagyo, dan pasti ada yang salah karenanya.
“Ada apa dik….!” Tanya Tumini
sambil memandangi mereka bertiga. Dan Lolita terus duduk di samping mereka di
depan Tumini.
“Eh anu Mbak..! kami semua mau minta
ma’af…” kata Helena menyela saat itu.
Tumini
benar-benar hanya sedikit tersenyum, dan ingat peristiwa kemarin bahwa bisnis
di Mini Market mereka, yang masing-masing memiliki tiga tempat sehingga
jumlahnya sembilan, memang kurang menggembirakan.
Terutama milik Lolita, yang hampir
tidak ada untung, sedang milik Tumini
sendiri dengan enam Mini Market telah memberikan keuntungan yang
signifikan.
Tumini diam sejenak, “Hem… Ya… aku
tahu itu, dan itu adalah fakta kan! Ya..! Saya sudah
memafkan itu, tetapi selanjutnya, Apa yang akan dilakukan?”
Benar bahwa saat itu mereka bertiga
memang sedang pusing masalah modal. Dan itu adalah masalah klasik untuk
pebisnis pemula yang merasa pandai, tetapi Tumini
berfikir berbeda untuk itu.
“Dik… Aku tahu yang diperlukan,
karena aku juga pernah mengalami seperti itu..! Tetapi, jika di teruskan
dengan cara yang sama, maka itu tidak memecahkan masalah, dan ujung-ujungnya
nanti merugi lagi..! Kalu masalah modal, akan saya cukupi berapapun yang
diperlukan, tetapi ada yang akan saya bicarakan lebih dari itu untuk kita semua
agar tidak jatuh pada lubang berikutnya.” katanya.
.
Entah karena apa, saat itu jiwa
Keibuan Tumini
sudah bangkit, padahal mereka bertiga adalah yang merebut suaminya. Tetapi
benar sesuai pesan Nyonya Liu
saat di Hongkong, “Sebagai istri tertua memang pada saat kritis harus tampil
dan menyelamatkan mereka..!”
.
“Begini saja, bagaimana kalau kita
pergi dari rumah ini, dan biarkan Mas Bagyo menemani anak-anak, kan dia juga
memerlukan mengenal anak-anaknya dengan baik..!” Kata Tumini menawarkan itu
pada mereka.
.
“Ya Ibu…!
Alhamdullilah…! “ Terdengar suara mereka hampir serentak, dan karena itu Tumini semakin percayadiri untuk memimpin
mereka menjadi pebisnis yang lebih tangguh.
.
Mereka tidak menyangka sama sekali
sikap Tumini saat itu dan benar berbeda. Dia bisanya menghadapi kekacauan dan
tampil seperti “Singa kelaparan”,
dan saat ini mereka bertiga memang pantas di makan mentah-mentah karena
perusahaannya telah merugi cukup banyak, dan itu karena kurang becusnya mereka
megurus manajemen sehari-hari karena sibuk bertengkar.
.
Bahkan sejenak mereka diam pada
pikirannya masing-masing dan hampir sama pemikirannya, “Mengapa seorang Tumini
yang hanya lulusan Psikologi S2 dari Kanada itu saat ini bahkan sangat
menguasai dunia bisnis dan sukses?”
.
Mereka dengan gembira di bimbing
Tumini di Ruang pertemuan sebuah Hotel, dan sangat banyak disampaikan tentang
Tips dan trik berbisnis di paparkan dengan sangat jelas.
.
Tumini tampaknya telah melakukan
Inovasi, lalu dimulainya, termasuk membangun Mini Market dengan korporasi
baru yang diberi nama “Tumini Stores
Business Center” Dan dalam waktu dekat juga
mengembangkan usahanya dengan mendirikan sekolah wirausaha “Tumini Group” bersama Bagyo,
Bram,
dan dan Gonzalo sebagai
dewan Komisaris.
Tumbuh
dan berkembang, sebuah hasil karya Tumini, sebagai seorang wanita bisnis yang sangat sukses, akhirnya namanya menyentuh langit nan
jauh.
Dia
seperti Selebriti
Bisnis,
dan semakin terkenal karena penampilannya pada setiap pertemuan.
Tumini telah berinvestasi di sejumlah perusahaan sukses dan menempatkan
beberapa saham di dalamnya, untuk mengamankan asset yang dimiliki.
“Mengapa
dia tumbuh menjadi seorang leader”
“Mengapa
semua seperti Meilan yang selalu ingin menang, Helena yang mandiri, dan
Lolita Istri faforit Bagyo, semuanya tunduk pada Tumini?”
Itu
Hanya sebuah kenyataan, bahwa mereka semua benar-benar luar biasa saat itu
menjadi bersatu dan hanya menurut satu perintah Tumini sebagai Chief Manager.
“Apa
yang membedakan empat orang perempuan pengusaha di rumah itu?”
“Bagaimana
mereka melakukan bisnis dengan berbagai tingkat persaingan?”
Bagi
Tumini, "Jika seseorang ingin belajar bisnis maka selalu
ada sebuah jalan untuk menyalurkan ke hal-hal baik dalam hidup, dan itu harus pergi untuk mendapatkannya
meskipun pada awalnya sangat susah "
Tetapi, saat ini Tumini adalah
berperan ganda, karena dia berperan sebagai Istri tertua dan sekaligus sebagai
Ibu bagi semua orang di rumah itu.
Ini
adalah tugas yang berat bagi Tumini karena dia harus cermat menggunakan kemampuannya untuk meluncurkan atau berinvestasi di perusahaan-perusahaan bisnis yang
telah menyebabkan keberhasilan di bidang kewirausahaan.
Danielle Snyder and Jodie Snyder |
Sebenarnya
adalah memeriksa hasil pekerjaan mereka dan termasuk memeriksa pembukuan
Meilan, Helena dan Lolita. Ini adalah perlu teliti dan cermat dan itu dilakukan
karena pengalaman yang lalu agar tidak terulang,
Dan ini semakin nyata, karena sudah tiga tahun ini keuntungan ter tinggi dari modal yang sama berturut-turut Tumini, Meilan Helana dan terakhir adalah Lolita.
Bagyo
sendiri, karena mendapatkan fisiknya mulai lemah, maka lebih memilih menyimpan
uang di Bank, sehingga bunganya bisa digunakan hidup sehari-hari untuk mereka.
Pada
pertemuan itu, Tumini mengambil alih
pembicaraan, dan menyampaikan, “Kita sejak awal harus membangun kerangka kerja untuk bisnis yang sukses” katanya.
Sebenarnya mereka telah tahu, hanya kurang memperhatikan. Jelas bahwa setiap hari mereka mengalami lingkungan bisnis yang semakin cepat berubah domestik dan global. Karena itu benar yang disampaikan Bagyo bahwa , “Untuk meningkatkan, tumbuh dan menjadi berkelanjutan ini harus beradaptasi dengan perubahan ini, dengan mengatasi tantangan dan merebut peluang yang kita ciptakan.”
Sebuah ceramah yang luar biasa saat pertemuan para pengusaha, dan Tumini dengan lantang dihadapan mereka, “ Saudaraku, Untuk sukses organisasi Anda harus mengidentifikasi dan terus mengembangkan kemampuan bisnis utama dan kompetensi inti yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan memberikan penawaran yang kompetitif. “
Sebenarnya mereka telah tahu, hanya kurang memperhatikan. Jelas bahwa setiap hari mereka mengalami lingkungan bisnis yang semakin cepat berubah domestik dan global. Karena itu benar yang disampaikan Bagyo bahwa , “Untuk meningkatkan, tumbuh dan menjadi berkelanjutan ini harus beradaptasi dengan perubahan ini, dengan mengatasi tantangan dan merebut peluang yang kita ciptakan.”
Sebuah ceramah yang luar biasa saat pertemuan para pengusaha, dan Tumini dengan lantang dihadapan mereka, “ Saudaraku, Untuk sukses organisasi Anda harus mengidentifikasi dan terus mengembangkan kemampuan bisnis utama dan kompetensi inti yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan memberikan penawaran yang kompetitif. “
Dan
banyak hal yang sangat menarik telah disampaikan, sehinggan dia di juluki “Tumini Singa Mini Market.”
Sepertinya
Tumini tumbuh dan berkembang, ternyata juga ada waktu luang saat bersama Bagyo,
dan sesekali mengeluh sendiri.
Dengan
pertimbangan suaminya, akhirnya pada saat ada kegiatan lain, Tumini menyerahkan
sementara Chief Manager kepada Meilan sekaligus untuk berlatih, karena dia
sering di undang untuk memberi ceramah di luar.
Apakah benar Nama Tumini makin
menyebar ke seluruh dunia?
Dalam pikiran Tumini,
itu hanyalah impian, karena hampir semua perempuan membencinya karena hidup
poligami.
Han Hyo Joo |
Pagi itu ada rapat dengan Dewan
direksi, dan di situ ada semua keluarga Bagyo, Bram dan isterinya Lucia
serta Gonzalo dengan Gina.
Sebuah
hasil yang luar biasa saat masing-masing manaer menyampaikan laporan Triwulan,
bahwa “Tumini Stores Business Center” telah mendapatkan keuntungan yang layak.
Karena itu Dewan Direksi memberikan
Bonus yang sangat besar untuk mereka semua.
Sesuai arahan Bram,
yang memiliki pengalaman dengan Jumlah Mini Market lebih sepuluh tempat, Beliau
mengarahkan, “ Organisasi yang sukses ditandai kemampuan dalam memimpin mereka, membentuk
budaya organisasi, menguasai manajemen dan kerangka kerja proses bisnis yang efektif dan mewujudkan
pencapaian sasaran!”
Bram juga menyampaikan
tentang beberapa poin kunci untuk pemilik bisnis untuk berpikir
tentang,
Strategis Manajemen dan Kepemimpinan ,
Fokus pelanggan dan pemasaran, selalu meningkatkan keterampilan dan pelatihan, mengembangkan Inovasi dan
kreativitas,
memahami Manajemen keuangan dan komersial.
Dan
menambahkan pentingnya melakukan Perbaikan proses
operasional,
memanfaatkan Sistem informasi, membentuk Jaringan kemitraan dan bantuan eksternal serta pengetahuan .
Sedangkan
Gonzalo memberikan arahan
tentang Perdagangan dan Pengembangan Ekspor,
memperbaiki Sistem manajemen mutu, Manajemen Lingkungan dan Kesehatan Kerja serta Keselamatan manajemen.
Dan
terakhir, Bagyo mengarahkan tentang prioritas pengembangan kerangka kemampuan bisnis dan kompetensi inti,
bersama dengan analisis dan memahami kebutuhan riil pelanggan , untuk
memberikan penawaran tepat
untuk mengalahkan alternatif yang tersedia dari pesaing.
Sebuah
rapat yang begitu indah bagi mereka semua, dan Tumini telah tampil dengan
membuat mereka semua terkesima. Benar bahwa dia adalah”Singa Mini
Market”
yang dengan tegas bertindak seperti Margaret
Thatcher.
Sesaat
setelah rapat usai Tumini memohon izin untuk menerima telepon dari Nyonya
Liu.
“Ya
Ibu…! Adakah yang bisa saya bantu?”
“Anakku
Nyonya Tumini, bisakah Anda datang kesini untuk memberi arahan pada anak buah
saya?”
“Ah…
Ibu… Apakah pantas saya berdiri di depan mereka?”
“Ya…!
Saya telah tahu dari berita online, dan saya yakin itu adalah anakku sendiri
yang bernama “Singa
MiniMarket.
Iya kan…!”
“Mohon
ma’af tentang sebutan itu Ibu…! Tetapi jika Ibu memang menghendaki, maka
saya akan datang kesana..!”
“Iya
Anakku, kita semua disini ada tujuhbelas perusahaan, dan sepakat untuk
mengundangmu, karena ada beberapa hal mereka ketinggalan informasi..”
“Oh
Iya Ibu, aku mempersiapkan untuk kebutuhan Ibu”
“Baiklah…!
Saya tunggu kedatanganmu Anakku, dan salam untuk semuanya!”
Kebetulan
ketika itu mereka selesai makan siang, dan Tumini sekaligus mohon Izin
pada dewan Komisaris.
Ini
seperti ajaib, karena di Hongkong Tumini sukses
memberikan arahan dan menyusul ke Perancis, Thailand, dan India. Dan Tumini
benar menagih janji, bahwa hanya dalam sebulan mereka wajib melaporkan
perkembangannya.
Seperti
dalam mimpi, dan kali ini Tumini benar-benar membuktikan sebagai
selebriti “Tumini Singa Mini Market Asia.” Itu
benar-benar terbukti karena datangnya surat dari masing-masing,
bahwa pendapatan mereka meningkat antara tujuh persen sampai dua
belas persen dibanding sebelumnya.
Bagyo,
sore itu sedang bersama dengan kedelapan anak-anaknya dan pikirannya sempat
melayang, sebenar ada kata hati untuk minta Ma’af pada Tumini yang
tidak terucap. Dia sadar bahwa Tumini, istrinya, selama ini sering di
sakiti, Tetapi dengan keteguhannya telah sukses menjadi “Selebriti Bisnis”.
Dan
Bagyo tetap bersyukur untuk itu, sementara Hidup harus berlanjut untuk
menyelesaikan masalah di depan yang harus disikapi dengan lebih baik dan
benar.
Sekian,
Terima kasih telah membacanya!
djokobiz
Tidak ada komentar :
Posting Komentar